Jakarta (ANTARA) - LEMIGAS Kementerian ESDM ikut mengambil bagian dalam upaya peningkatan produksi minyak di Blok Rokan, Riau, melalui pengembangan lapangan migas nonkonvensional (MNK).

Kepala LEMIGAS Mustafid Gunawan dalam keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan, LEMIGAS turut serta melakukan uji core, cutting, ataupun side wall core (SWC) di Blok Rokan.

Menurut dia, LEMIGAS juga melakukan kegiatan analisis laboratorium berupa routine core analysis, petrography, SEM, XRD, special core analysis, biostratigrafi, dan geokimia batuan.

"Ini dilakukan untuk mengetahui potensi sumber daya hidrokarbon yang masih terperangkap di batuan induk dan kemampuan batuan induk untuk dipecahkan (frack), sehingga dapat memproduksi hidrokarbon yang masih terperangkap di dalam batuan induk," kata Mustafid.

Kajian yang dilakukan oleh LEMIGAS tersebut merupakan tindak lanjut dari pengeboran sumur MNK kedua di Rokan yaitu Sumur Kelok DET-1.

Total ada dua sumur eksplorasi MNK di Rokan, yang selain Kelok, ada juga Sumur Gulamo DET-1.

Mustafid melanjutkan MNK memiliki target lebih dalam dibanding migas konvensional yang diusahakan dari reservoir tempat terbentuknya hidrokarbon dengan permeabilitas rendah (low permeability).

Menurut dia, dalam upaya terus menerus mengatasi tantangan di industri migas, LEMIGAS menegaskan posisinya sebagai pemimpin inovasi.

Berbekal instrumentasi laboratorium lengkap dan tenaga ahli yang berkompeten, LEMIGAS terus berada di garis terdepan dalam menyediakan solusi yang efektif.

"Kami berkomitmen untuk menjadi yang terbaik dalam memberikan layanan dan solusi inovatif bagi industri migas," ujar Mustafid.
 
Kunjungan jajaran Dewan Komisaris PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) ke salah satu laboratorium LEMIGAS Kementerian ESDM, Jakarta, pada awal Juli 2024. ANTARA/HO-LEMIGAS


Pada awal Juli lalu, LEMIGAS mendapatkan kunjungan jajaran Dewan Komisaris PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), selaku operator Blok Rokan, yang saat ini merupakan ladang dengan produksi minyak terbesar di Indonesia.

Saat kunjungan, Dewan Komisaris PHR diberikan penjelasan berupa paparan tata waktu dan target analisis, serta melihat langsung kondisi sampel core di Laboratorium Core Storage LEMIGAS.

Selain itu, Dewan Komisaris PHR juga berkesempatan mengunjungi fasilitas Laboratorium Geokimia LEMIGAS.

Dewan Komisaris pun berharap semua pekerjaan analisis laboratorium dapat diselesaikan sesuai tata waktu yang telah disusun, sehingga hasilnya dapat digunakan untuk mendukung kegiatan main fracking yang akan dilakukan di dua sumur MNK yakni Gulamo DET-1 dan Kelok DET-1.

Proyek pengeboran MNK itu menjadi salah satu wujud komitmen PHR dalam mendukung peningkatan produksi migas nasional.

Baca juga: LEMIGAS jaga profesionalisme petugas pengambil contoh minyak mentah
Baca juga: LEMIGAS Kementerian ESDM gelar uji profisiensi laboratorium
Baca juga: LEMIGAS berkomitmen menjadi mitra terbaik pengolahan minyak bumi

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2024