Palembang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Selatan (BI Sumsel) mencatat peredaran uang kartal di wilayah ini mencapai Rp1,82 triliun pada periode triwulan II tahun 2024.

Kepala BI Sumsel Ricky Perdana Gozali, di Palembang, Senin, mengatakan peredaran uang kartal di Sumsel sampai dengan triwulan kedua tahun 2024 terjadi net outflow Rp1,82 triliun.

Ia menjelaskan angka itu tidak berbeda jauh dengan triwulan sebelumnya yang tercatat net outflow sebesar Rp1,10 triliun, seiring dengan momen bulan Ramadhan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Idul Fitri.

Sedangkan, untuk pertumbuhan nominal transaksi Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan BI-RTGS kompak membaik meskipun masih terkontraksi sejalan dengan meningkatnya preferensi masyarakat menggunakan BI Fast.

“Transaksi SKNBI dan RTGS di Sumsel pada triwulan II tahun 2024 secara bersamaan mengalami kontraksi sebesar 7,58 persen secara year on year (yoy),” ujarnya pula.

Kemudian, nominal uang elektronik pada triwulan II/2024 mengalami pertumbuhan 7,4 persen dengan realisasi nilai sebesar Rp1,74 triliun. Lalu, untuk transaksi melalui barcode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) tercatat volume transaksi mencapai Rp1,33 triliun dengan total jumlah pengguna sebanyak 1,33 juta user.

“Nominal e-Commerce juga mencatatkan pertumbuhan yang cukup positif senilai Rp1,96 triliun (26,72 persen),” ujarnya lagi.

Selain itu, Ricky mengatakan kondisi perekonomian yang mampu tumbuh sebesar 5,06 persen pada triwulan I/2024.

“Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Sumsel, aliran uang rupiah juga tetap terjaga kelancarannya,” kata dia pula.
Baca juga: BI: Permintaan uang di Sumsel naik jadi Rp3,8 triliun saat Ramadhan

Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2024