Banyak dari kita memiliki keyakinan dan kepercayaan yang telah dianut sejak dahulu hingga saat ini, tetapi keyakinan tersebut tidak memberikan dampak perubahan dalam kehidupan kita. Malahan kita menyukai perdebatan dan perbincangan tentang keyakinan dan kepercayaan... membandingkan antara yang satu dengan yang lainnya... Kini kita semua menjerit... dan terjebak dalam kehidupan dunia... dan menjalaninya sebagai sebagai tarik-tarikan persoalan senang dan sedih, berhasil dan gagal dan yang lainnya... Demikian juga dengan berbagai tekanan kehidupan... hantaman kesedihan dan terpaan penderitaan kehidupan telah membentuk pola tersendiri dalam kehidupan kita... tanpa disadari pola kehidupan tersebut telah membuat diri kita terbawa tanpa daya oleh pusaran arus kehidupan dunia... Pada suatu titik kita tersadar... apa makna dari semuanya ini...? Apakah kehidupan hanyalah sekedar pergantian episode senang dan sedih, baik dan buruk, makan, tidur, main, bekerja dan sex saja...? hingga datangnya kematian kelak...? Apakah tidak ada makna yang lebih hakiki dari pada sekedar menggapai kesuksesan semu...? Bukankah itu semua berarti bahwa kita juga mengarahkan anak-anak kita menuju pengulangan-pengulangan tanpa makna yang persis sama dengan kita jalani saat ini...? Sebuah rutinitas kehidupan yang juga akan memerangkap mereka, sama seperti kita yang telah terperangkap di dalamnya... Bayangkan... ketika kita tersadar bahwa "agama" yang selama ini diberikan dan diajarkan melalui warisan dari orang tua dan leluhur kita hanyalah ritual tanpa makna batin... Bahwa agama seakan-akan hanyalah seleksi untuk masuk surga dan neraka berdasarkan banyak pahala... agama seakan hanya sekedar warisan yang diberikan secara turun temurun tanpa bukti kebenaranya di dalam kehidupan yang nyata... Kapan kita akan berubah...? menggali makna kehidupan ini, agar kita tidak lagi mewariskan hal-hal yang monoton tampak makna dan bukti kepada keturunan kita kelak... Menulis dalam rangka Revolusi Hati Nurani... Berubahlah...!!! Berubahlah...!!! (*) Haris Suhyar Penulis adalah pencetus Gerakan Revolusi Hati Nurani, sekaligus pendiri Yayasan Sirnagalih yang aktif membina peningkatan kualitas diri manusia

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006