London (ANTARA News) - Deputi Perdana Menteri Rusia Dmitry O. Rogozin mengajak 40 pengusaha dan calon investor serta media Rusia ke Indonesia untuk menggali lebih dalam potensi kerjasama perdagangan dan investasi RI -Rusia.

Dmitry O. Rogozin bersama Menko Perekonomian, Hatta Radjasa, akan memimpin langsung Sidang Komisi Bersama (SKB) ke-9 RI-Rusia Bidang Kerjasama Perdagangan, Ekonomi dan Teknik, yang akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25 Februari mendatang.

Sekretaris I Pensosbud KBRI Moskow,Lailal K.Yuniarti kepada Atara London, Senin mengatakan pertemuan SKB ini juga akan diikuti dengan Forum Bisnis yang dikoordinir oleh Russia-Indonesia Business Council dan KADIN Indonesia.

Forum Bisnis ini diharapkan akan diikuti sekitar 100 orang pelaku bisnis kedua negara, yang sekitar 40 diantaranya datang dari Rusia adalah pengusaha dan calon investor Rusia dari berbagai perusahaan kelas kakap di Rusia.

Diantaran perusahaan Rusia yang akan turut berpartisipasi dalam Forum Bisnis tersebut antara lain Sukhoi Civil Aircraft, Rusal, Rosatom, Kalimantan Railway, NIIDAR yang bergerak di bidang pengembangan radar dan sistem monitoring, Korporasi Irkut dan Rostech.

Selain menindaklanjuti sejumlah investasi Rusia yang ada di Indonesia, para pengusaha tersebut juga akan menjajaki kemungkinan kerjasama dan investasi baru di Indonesia.

Terdapat juga rencana penandatanganan kerjasama antara pihak swasta yaitu PT. Teknika Ika dari Indonesia dengan Perusahaan "KAMAZ" dari Rusia yang akan melakukan kerjasama di bidang heavy machine atau alat angkut berat.

Menurut Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Djauhari Oratmangun, saat ini merupakan saat yang tepat untuk meningkatkan kerjasama perdagangan dan investasi kedua negara.

Pihak Indonesia hendaknya benar-benar memanfaatkan masa-masa emas ini untuk menjalin kerjasama saling menguntungkan antara kedua negara.

"Rusia tengah menaruh perhatian besar terhadap potensi yang dimiliki oleh Indonesia untuk dikembangkan dengan Rusia. Indonesia hendaknya juga memanfaatkan hal ini untuk kepentingan ekonomi dan perdagangan Indonesia di Rusia", ujar Dubes Djauhari Oratmangun.

Dubes Djauhari Oratmangun menyampaikan upaya mempertemukan pengusaha kedua negara untuk saling menjajaki kemungkinan kerjasama perdagangan dan investasi merupakan mewujudkan cita-cita kedua pihak untuk meningkatkan volume perdagangan kedua negara menjadi 5 milyar dollar di tahun 2015.

Menurut Dubes, Ini merupakan hasil kesepakatan kedua pihak pada Sidang Komisi Bersama RI - Rusia ke-8 tanggal 25 Juni 2012 lalu.

Pada tahun 2012 nilai perdagangan kedua negara tercatat sebesar 3,37 milyar dollar. Untuk tahun 2013 hingga bulan Agustus 2013 tercatat sebesar 2,44 milyar dollar.

Sementara nilai investasi Rusia di Indonesia pada tahun 2012 tercatat 2,31 juta dollar (urutan ke 27 PMA di Indonesia) sedangkan hingga September 2013 tercatat investasi sebesar 1,2 juta dollar.

Investasi Rusia di Indonesia saat ini mencakup hoteliers dan bisnis restoran. Ke depan diharapkan bahwa investasi Rusia di Indonesia ini dapat berkembang di bidang transportasi, infrastruktur smelter bahan tambang. saat ini tercatat.

Selain pembahasan mengenai kerjasama ekonomi perdagangan, dalam SKB ke-9 RI-Rusia ini juga akan dibahas sejumlah perkembangan hubungan sosial budaya dan pendidikan serta berbagai kerjasama teknis lainnya.

Dalam bidang sosial budaya dan pendidikan, kedua negara juga mencatat perkembangan yang cukup signifikan, diantara kesepakatan untuk lebih meningkatkan pemberian beasiswa Pemerintah Rusia untuk calon-calon mahasiswa Indonesia.

Kerjasama bidang keagamaan juga terus meningkat diantaranya pengiriman mahasiswa muslim Rusia untuk menempuh studi di Indonesia atas beasiswa kementerian Agama RI. (ZG)

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2014