Jakarta (ANTARA News) - Mahfud MD menilai pedangdut Rhoma Irama memiliki popularitas yang tinggi, meski elektabilitasnya kecil jika dibandingkan dengan dirinya dan Jusuf Kalla, yang sama-sama akan diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Popularitas Rhoma saat ini tinggi, tapi elektabilitasnya kecil," kata Mahfud usai mengisi acara di SMP-SMA Labschool Kebayoran, Jakarta, Selasa.

Meski elektabilitasnya kecil, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menilai sang raja dangdut masih berpeluang untuk terus meningkatkan elektabilitasnya. Begitu pula dirinya, yang mengaku akan terus mendongkrak elektabilitasnya di semua segmen masyarakat.

Mahfud menuturkan di antara ketiga figur tersebut, Jusuf Kalla masih menempati posisi tertinggi, disusul oleh dirinya dan Rhoma Irama.

Akan tetapi, siapa nantinya yang akan diusung PKB sebagai calon presiden tetaplah keputusan musyawarah kerja nasional (Mukernas).

"Calon presiden yang penting kualitas, bukan elektabilitas. Kalau elektabilitas kan cuma angka saja," ucapnya.

PKB disebut-sebut akan mengusung Mahfud MD, Jusuf Kalla dan Rhoma Irama sebagai bakal calon presidennya dalam Pemilu 2014.

Mahfud MD telah menyatakan kesiapannya sebagai capres dari PKB. Sementara itu, Rhoma Irama juga telah menyatakan diri sebagai capres usungan partai hijau tersebut. Ada pun Jusuf Kalla, telah dideklarasikan sebagai capres oleh sejumlah dewan pengurus wilayah beberapa waktu lalu.

Sementara itu, berdasarkan survei sejumlah lembaga riset, popularitas Rhoma Irama memang jauh mengungguli JK dan Mahfud. Namun, elektabilitasnya masih jauh di bawah mantan wakil presiden dan mantan hakim konstitusi itu.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2014