Batam (ANTARA News) - Singapura melarang masuk delapan aktivis International NGO Forum on Indonesia Development (Infid) yang akan menentang kebijakan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank). "Informasi sementara ada delapan aktivis Infid yang dilarang masuk oleh kepolisian Singapura dari sedikitnya 28 aktivis dari delapan kelompok masyarakat sipil (NGOs) sedunia, termasuk beberapa negara dari Eropa dan Asia," kata Koordinator Bidang Kampanye Chris Wangkay, Selasa. Ia belum dapat memberikan kepastian nama-nama kedelapan aktivis Infid yang dilarang masuk berkaitan dengan sidang tahunan IMF dan Bank Dunia, 19-20 September dan rangkaiannya sejak 11 September. "Jumlahnya ada delapan orang, namun hingga kini saya belum memperoleh nama-nama aktivis Infid tersebut," katanya. Sementara itu, katanya, penyelenggaraan pertemuan NGOs/LSM tetap dilakukan di Batam sesuai dengan rencana semula, hanya saja ada beberapa kegiatan terpaksa dilakukan di Jakarta. Namun demikian acara puncak pertemuan NGOs/LSM sedunia tetap diselenggarakan di Asrama Haji Batam Center 15-17 September 2006. "Setelah dipertimbangkan ada beberapa acara harus dilakukan di Jakarta, tapi acara puncak tetap di Batam, atas pertimbangan keterbatasan waktu," ujar Chris. Dikatakannya, pertemuan ini merupakan yang pertama kalinya mendapatkan tekanan dan teror luar biasa dari berbagai pihak, sebab itu Infid selaku penyelenggara mempertimbangkan melakukan pertemuan di Jakarta. Menurutnya, akibat keterbatasan waktu jumlah peserta NGOs/LSM yang ikut bergabung di pertemuan 15-17 September akan mengalami penurunan. Semula panitia menyiapkan untuk 700-800 peserta, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. "Kami tetap melakukan kegiatan meskipun tidak tertutup kemungkinan ancaman dan teror dari pihak tertentu terus berdatangan," katanya. Sementara itu, berdasarkan informasi dari Pengelola Asrama Haji Batam Center, panitia penyelenggara akan memulai melakukan persiapan hari ini (Selasa, 12/9), setelah melakukan pertemuan bersama kepolisian dan pengelola Asrama Haji. Persiapan menjelang berlangsungnya pertemuan NGOs/LSM sedunia mulai terlihat terutama di pintu gerbang Asrama Haji yang telah dijaga aparat keamanan dari Satuan Petugas Keamanan Asrama Haji dan Kepolisian berpakaian preman. Di dalam gedung terlihat beberapa petugas membenahi tempat-tempat yang akan dipergunakan untuk pertemuan tersebut. Sedangkan di luar gedung utama, persisnya di halaman parkir, tenda-tenda untuk menjajakan berbagai kebutuhan peserta telah didirikan.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006