Teheran (ANTARA News) - Iran, Selasa menawarkan bantuan menegakkan keamanan dan stabilitas di Irak setelah PM Irak Nuri Al Maliki berembuk di Teheran dalam kunjungan resmi pertamanya ke Republik Islam itu. Maliki diperkirakan akan mengemukakan kepada para pemimpin Syiah di Iran agar Iran tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri Irak, satu pesan yang mungkin akan menggembirakan Washington yang menuduh Iran mendukung kelompok perlawanan yang menyerang pasukan AS di Irak. Tapi Maliki dan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad tidak banyak mengungkapkan tentang perundingam mereka, Selasa, kecuali mengatakan bahwa dua negara bertetangga yang pernah terlibat dalam perang berdarah tahun 1980-an sepakat untuk bekerjasama dalam bidang-bidang politik, ekonomi dan keamanan. "Kami akan memberikan bantuan penuh kami kepada pemerintah Irak untuk mewujudkan keamanan di Irak. Memperkuat keamanan di Irak berati memperkuatan keamanan dan stabilitas di kawasan itu," kata Ahmadinejad dalam jumpa wartawan bersama setelah pertemuan emreka. Maliki, yang berbicara mnelalui penerjemah bahasa Persia, mengatakan "Kunjungan ini bermanfaat bagi kerjasama antara Iran dan Irak, dalam semua bidang politik, keamanan dan ekonomi." Kedua pihak menandatangani satu perjanjian mencakup bidang-bidang ini. Tidak lama sebelum memulai kunjungan dua hari itu, jurubicara pemerintah Irak Ali al Dabbagh mengemukakan kepada Reuters Maliki akan menyampaikan sebuah pesan blak-blakan bahwa Iran jangan mencampuri urusan dalam negeri Irak. "Kami ingin menyampaikan sebuah pesan kepada para pemimpin Iran bahwa Irak memerlukan hubungan baik dengan negara-negara tetangga, tanpa mencampuri masalah-masalah dalam negeri kami," kata Dabbagh. Maliki akan bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, otoritas tertinggi di Iran dan mantan Presiden Akbar Hashemi Rafsanjani yang berpengaruh, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006