Damaskus (ANTARA News) - Enam warga sipil tewas, Kamis (27/2), akibat serangan mortir di Provinsi Homs, Suriah Tengah, dan satu bom pinggir jalan di Ibu Kota Suriah, Damaskus, demikian laporan kantor berita resmi negeri itu, SANA.

Serangan mortir oleh gerilyawan terhadap Permukiman Ekrima di Homs menewaskan lima orang dan melukai 13 orang, kata SANA --yang menambahkan serangan tersebut juga menimbulkan kerusakan pada beberapa toko dan rumah di dekatnya.

Di Damaskus, seorang anak perempuan kecil meninggal dan 20 orang lagi cedera oleh bom pinggir jalan di dekat Rumah Sakit Prancis di Kabupaten Qassa --yang kebanyakan warganya pemeluk Kristen.

Serangan mortir telah menjadi bagian dari kejadian sehari-hari di Suriah, terutama di Damaskus, saat gerilyawan berharap taktik semacam itu akan merusak kestabilan Ibu Kota Suriah, yang dijaga ketat.

Sementara itu, sebanyak 432 gerilyawan bersenjata menyerahkan diri dengan membawa senjata mereka kepada pemerintah di pinggiran Damaskus setelah pemerintah menjanjikan pengampunan buat mereka yang melakukannya, kata Xinhua, Jumat pagi.

Dalam berita yang sama, SANA menyatakan 350 gerilyawan --yang menyerahkan diri-- dibebaskan pada Kamis, sebagai bagian dari upaya perujukan yang dilancarkan pemerintah di beberapa wilayah di seluruh Damaskus.

Sebanyak 50 gerilyawan lagi dibebaskan di Provinsi Homs, Suriah Tengah, kata SANA.

Pemerintah Suriah mengulurkan tangan kepada petempur oposisi dalam upaya lain untuk meringankan penderitaan keluarga yang kehilangan tempat tinggal dan sebagai langkah ke arah penyelesaian permanen bagi krisis tiga-tahun di negeri tersebut.

Konflik itu telah menewaskan lebih dari 100.000 orang serta membuat 9,3 juta orang di dalam Suriah dan lebih dari dua juta orang di luar negeri tersebut sangat memerlukan bantuan kemanusiaan.

(C003)

Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2014