Jakarta (ANTARA News) - Markas Besar (Mabes) Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyatakan, hingga kini tidak ada persenjataan TNI yang hilang atau dicuri pihak asing, termasuk senjata yang selesai digunakan dalam operasi di Timor-Timur (Timtim), Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dan Poso. Seluruh senjata yang kini digunakan oleh satuan-satuan TNI, hingga kini masih lengkap dan tersimpan rapi sesuai data yang ada, kata Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Laksamana Muda Mohammad Sunarto Sjoekronoputra kepada ANTARA News di Jakarta, Rabu. "Tidak ada laporan kehilangan atau dicuri," katanya menanggapi penemuan sejumlah senjata api oleh Kepolisian Republik Indonesia beberapa waktu lalu. Pada 6 dan 8 September 2006 Polri menerima temuan sejumlah senjata api, komponen senjata api dan ribuan butir amunisi di Jalan Tol Sedyatmo di Jakarta Utara. Dari temuan itu, terdapat beberapa jenis senjata standar yang biasa digunakan oleh TNI dan Polri seperti M-16, Ak-47 dan Senapan Serbu (SS)-2. Sunarto menekankan, meski ada beberapa senjata api dan komponen senjata api yang biasa digunakan oleh TNI, bukan berarti senjata-senjata itu milik TNI, bisa saja milik pihak-pihak tertentu yang memilikinya secara ilegal. "Tidak selalu semua jenis senjata serbu itu milik TNI atau Polri, meski digunakan dalam setiap operasi tetapi bisa saja pihak lain yang memilikinya secara ilegal," ujarnya menekankan. Tentang kemungkinan senjata-senjata itu adalah sisa dari operasi yang dilakukan di Timtim, Poso dan NAD, Kapuspen mengemukakan, TNI selalu melakukan pengecekan sebelum dan sesudah senjata itu digunakan dalam sebuah operasi. "Jika seorang prajurit selama operasi memperoleh senjata rampasan dari musuh, itu merupakan prestasi dan itu harus dilaporkan kepada komandannya tidak boleh disimpan," kata Sunarto. Pada kesempatan terpisah, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Adang Firman mengemukakan, pihaknya kini terus melakukan penyelidikan terhadap semua temuan senjata api, komponen senjata api dan ribuan amunisi. "Kami juga sudah berkoordinasi dengan TNI, untuk menyelusuri riwayat dari senjata api tersebut," katanya menjawab ANTARA. Semua kemungkinan, terutama yang terkait dengan senjata standar milik TNI/Polri yang ditemukan sepekan silam itu, akan diselidiki. "Apakah itu sisa-sisa operasi di Timtim, Poso dan NAD, semua akan kita selidiki kemungkinannya," ujar Adang.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006