Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menegaskan bila pemerintah ingin melakukan reshuffle (perombakan kabinet) ada satu menteri yang sudah terlalu lama menjabat dan harus diganti. "Menteri itu adalah agen dari korporasi asing dimana kebijakan- kebijakannya secara instrumental telah mempermudah kontrak karya di semua sektor seperti kontrak karya pertambangan, batubara, gas, minyak dan lain-lain yang lebih menguntungkan pihak asing," kata Amien Rais yang juga mantan Ketua MPR. "Saya kira yang satu (menteri) itu yang harus diganti, yang lain terserah," kata Amien tanpa menyebutkan nama menteri yang dimaksud, di sela-sela pembentukan pengurusan Himpunan Profesi Angkutan Nasional (Himpan) di Jakarta, Rabu malam. Menurut Amien, menteri tersebut sudah lama duduk di situ (di kabinet-Red). Sebaiknya dia diganti dan kemudian dikuak (diungkap) kesalahan-kesalahannya selama ini untuk dihadapkan ke "mahkamah sejarah". Ketika ditanya apakah PAN punya kader untuk disiapkan pada perombakan kedua Kabinet Indonesia Bersatu itu, ia menjawab, "Yang penting sekarang bagaimana memperbaiki kondisi negara yang carut-marut ini gara-gara kita sudah gadaikan kekayaan negara kepada asing secara ugal-ugalan". Selanjutnya ketika ditanya tanggapannya atas kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono - Jusuf Kalla (SBY-JK) selama dua tahun belakangan ini, ia enggan berkomentar. "No comment," katanya. Mengenai jumlah partai yang ideal untuk Pemilu 2009 ia menyatakan dua belas (12) partai sudah cukup. Kalau pada Pemilu 1999 sebanyak 48 partai, kemudian susut menjadi 24 partai pada Pemilu 2004. Dan Pemilu 2009 dua belas partai cukuplah. Ia menambahkan agar sistem "electoral threshold" dinaikkan lima persen. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006