Jakarta (ANTARA News) - Dewan Beras Nasional (DBN) mengatakan diperlukan adanya terobosan besar dalam upaya peningkatan produksi pangan di dalam negeri untuk menghilangkan ketergantungan terhadap komoditas impor. Ketua DBN, Humuntar Lumban Gaol di Jakarta, Kamis menyatakan, pada 2030 hingga 2035 mendatang jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 300 juta jiwa sehingga kebutuhan konsumsi pangan nasional makin meningkat. "Jika pemerintah tidak melakukan terobosan besar untuk meningkatkan produksi dalam negeri, Indonesia akan makin tergantung pada pasokan pangan dari luar," katanya dalam diskusi bertajuk "Teknologi Menuju Surplus Beras Indonesia". Menurut dia, pada saat ini produksi beras nasional hanya sebesar 29 juta hingga 30 juta ton sementara pada 2030 jika tingkat konsumsi per kapita diperkirakan sebanyak 90 kg per kapita per tahun, kebutuhan beras nasional sebanyak 36 juta ton. Begitu juga untuk kebutuhan daging nasional pada 20 tahun mendatang dengan konsumsi per kapita mencapai 15 kg per tahun maka diperlukan pasokan sebanyak 6 juta ton atau 200 persen lebih tinggi dari produksi saat ini sebanyak 2 juta ton per tahun. Sedangkan daging ayam pada 2035, jika konsumsi per kapita sebanyak 25 kg per tahun, kebutuhan nasional diperkirakan mencapai 4,8 juta ton sementara produksi saat ini hanya 0,75 ton. Untuk telur, tambahnya, jika tingkat konsumsi per kapita sebanyak 90 butir per tahun, diperlukan peningkatan produksi sebanyak 24 miliar butir dari saat ini yang hanya mencapai 12 miliar butir per tahun atau total pada 2035 harus mencapai 36 miliar butir telur. "Kalau tidak ada pembaharuan dalam upaya peningkatan produksi yang dilakukan pemerintah, tak akan tercukupi kebutuhan pangan nasional dari dalam negeri," katanya. Menurut dia, berbagai persoalan yang dihadapi Indonesia untuk mencapai surplus produksi pertanian saat ini di antaranya masih rendahnya produktivitas tanaman pangan misalnya beras yang hanya sebesar 4,5 ton per hektar.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006