Batam (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Batam Kepulauan Riau memastikan kapal pembawa 2,9 juta kertas suara Pemilu 2014 sudah bersandar di pelabuhan, setelah sebelumnya sempat terhambat karena cuaca buruk hingga mundur dari jadwal kedatangan.

"Kapal pembawa kertas suara sudah bersandar," kata Ketua KPU Batam Syahdan, usai jalan santai sosialisasi pemilu di Batam, Minggu.

Meski sudah sampai, namun KPU Batam belum dapat membongkar kertas suara untuk pengecekan, karena masih harus mengurus administrasi di pelabuhan.

"Estimasi kami besok (Senin, 10/3) baru bisa langsung dibawa ke kantor, karena sekarang masih pengurusan administrasi," kata dia.

Sementara pelipatan suara belum dapat segera dilaksanakan karena kegiatan itu masih dalam proses lelang di LPSE Pemerintah Kota Batam.

KPU Batam melelang kegiatan pelipatan kertas suara karena nilainya melebihi Rp200 juta.

Mengenai kesiapan gudang logistik yang sempat dikeluhkan karena kurangnya penerangan, Syahdan mengatakan sekarang sudah ada perbaikan.

KPU mendapatkan pinjaman ruangan dari Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Batam untuk ruang logistik dan pelipatan kertas suara. Ruangan itu juga sudah dilengkapi penerangan memadai.

"Kami mendapatkan support dari BP Batam, kami menggunakan ruangan kantor PTUN milik BP Batam," kata Syahdan.

Di tempat yang sama, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan mengatakan sudah memediasi ke pihak terkait agar seluruh kebutuhan KPU disiapkan.

"Pemilu tinggal 30 hari lagi, proses harus berlanjut, tidak boleh ada hambatan," kata dia.

Wali kota juga mengajak seluruh warganya untuk menggunakan hak pilih dalam Pemilu 9 Apri 2014 karena pemilu merupakan bagian dari pembangunan.

"Pemilu adalah bagian dari proses pembangunan, jangan lihat partainya tapi bagaimana pemilu harus sukses, masyarakat agar menggunakan hak pilih," katanya.

Pembangunan dilaksanakan berdasarkan rencana pembangunan yang digodok Pemkot bersama DPRD yang menyerap aspirasi masyarakat. Makanya, kata wali kota, masyarakat harus memilih wakil rakyat yang dipercayainya.

(Y011)

Pewarta: Jannatun Naim
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2014