Palembang (ANTARA News) - Volume pengiriman surat antarkalangan perseorangan (individu) melalui PT Pos Indonesia mengalami penurunan drastis dalam satu dekade terakhir seiring dengan kemudahan masyarakat dalam berkomunikasi menggunakan telepon seluler.

"Budaya berkirim surat antarindividu di masyarakat mengalami perubahan signifikan sehingga hanya menyisakan lima persen dari total keseluruhan bisnis pengiriman surat," ujar Kepala PT Pos Indonesia Cabang Palembang Dino Ariyadi, di Palembang, Senin.

Ia mengemukakan, saat ini dominasi bisnis pengiriman surat dikuasai segmen antarkorporasi dengan total 60 persen, sementara sisanya 35 persen merupakan kalangan individu ke korporasi.

"Memang terjadi perubahan cara masyarakat dalam berkirim surat, tapi untuk segmen individu ke korporasi atau korporasi ke korporasi relatif tidak terganggu. Hal ini karena berkirim surat masih dipandang lebih sopan untuk menyampaikan keinginan, seperti untuk melamar pekerjaan," ujarnya.

Ia menambahkan, PT Pos Indonesia gencar berinovasi untuk meningkatkan daya saing dalam bisnis pengiriman surat dan paket dalam negeri.

Sementara itu, di Kantor Cabang Palembang sendiri menjalankan bisnis daring pemesanan makanan khas Palembang pempek.

"Setelah dijalankan sejak 1 Desember 2013 lalu, PT Pos berhasil mencetak kesuksesan besar dengan membukukan total berat 1 ton per bulan," katanya.

PT Pos Indonesia
Cabang Palembang menargetkan keuntungan sebesar Rp40 miliar dari dua jenis bisnis yakni pengantaran surat dan paket, serta jasa keuangan pada 2014.

Sedangkan pada tahun lalu, perusahaan jasa pengiriman ini membukukan keuntungan senilai Rp36 miliar.

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2014