Barcelona (ANTARA News) - Mengapa penampilan Barcelona terkesan miskin kreativitas? Adakah memang kubu The Catalan di bawah pelatih Gerardo "Tata" Martino membuat kekeliruan?

Untuk tim sekelas Barcelona munculnya pertanyaan-pertanyaan itu sah-sah saja. Lionel Messi dan kawan-kawan kehilangan 13 poin dari 30 poin yang tersedia di liga selama mengarungi 2014. Ini kali ketiga di Primera Division, Barcelona tidak mampu menjalakan gol.

Barcelona menelan kekalahan keempat di La Liga dengan kebobolan satu gol ketika melawan Real Valladolid pada Sabtu (8/3).

Barcelona menjalani rentetan hasil jauh dari membanggakan, dengan sepasang skor imbang dan tiga kekalahan, yang memaksa Blaugrana melorot ke peringkat ketiga klasemen. Capaian ini jelas-jelas merupakan peringkat terendah yang diraih barca sejak jornada 10 musim 2011/12.

Gerardo Martino menghadapi soal bahwa alur taktiknya sulit dijejak. Krisis dalam tubuh Barcelona berpulang kepada tidak adanya langkah pasti untuk mencari dan menemukan solusi, sebagaimana dikutip dari situs Marca.

Kekeliruan yang dibuat Martino tampak jelas ketika ia menelan kekalahan ketika melawan Valladolid.

Semasa ditangani Pep Guardiola, Barcelona pernah dikalahkan Numancia dan Zaragoza. Rosell bukan siapa-siapa, Bartomeu bukan siapa-siapa begitu pual Zubisaretta.

Direktur Olah Raga Barcelona, Zubizaretta bahkan berpikiran untuk "menyerah" saja. "Perebutan gelar juara La Liga tidak lagi berada di bawah kendali kami, tapi akan ditentukan oleh kinerja tim-tim yang berada di atas kami," katanya.

Ini bukan kali pertama Barcelona bermodal pemain cemerlang meski pada akhirnya tidak mampu mendominasi pertandingan. Hal serupa juga pernah dialami Schuster bersama dengan Maradona. Sebuah tim dengan gagasan oke dan gagasan itu justru tidak berarti.

Ketika menghadapi Valladolid, skuad Barcelona kehilangan greget. Mereka kalah manakala melawan tim yang diasuh pelatih berkelas semenjana saja, justru dengan personel pemain yang semenjana juga, sebagaimana dikutip dari situs Marca.

Untuk dapat mendominasi pertandingan, Barca perlu kembali ke langgam permainan asali, kepada bentuk permainan terbaiknya, yang pernah mengukir perjalanan sejarah sepak bola dunia.   
 

Penerjemah:
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2014