Garut (ANTARA News) - Pasokan energi listrik untuk transmisi Jawa-Bali akan bertambah 60 Mega Watt electric (MWe) pada 2008 menyusul adanya peningkatan produksi energi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Kamojang, Garut, Jabar. Pembangkit yang memanfaatkan 14 sumur tambahan di Kamojang itu pembangunan fasilitas fisiknya sedang dilaksanakan dan pada 2008 diperkirakan sudah bisa beroperasi, demikian Pimpinan Area Lapangan Geothermal (Panasbumi) Kamojang, Djoko Sunaryo kepada ANTARA di Garut, Jum`at. Menurut Djoko, lapangan panasbumi Kamojang saat ini memiliki 78 sumur dengan kedalaman mulai dari 600 meter hingga 2.200 meter yang terdiri dari sumur 1 hingga 5 yang merupakan peninggalan Belanda, kemudian sumur 6-20 peninggalan investor Selandia Baru, dan sumur 21-78 yang dibuat Pertamina. PLTP Kamojang mulai beroperasi 1982 dengan kapasitas 30 MWe, kemudian pada 1987 meningkat menjadi 55 MWe, dan sekarang sudah memasok energi ke PT Indonesia Power sebesar 140 MWe dengan produksi uap panas berkadar air sangat rendah 1.100 ton per jam dari 30 sumur. Dengan beroperasinya 14 sumur tambahan, maka mulai 2008 PLTP Kamojang akan mampu menghasilkan energi listrik 60 MWe lagi untuk memasok kebutuhan energi listrik transmisi Jawa-Bali, katanya. Sedangkan uap panas buangan yang dihasilkan, selain dicairkan untuk kembali disuntikkan ke dalam bumi, juga dimanfaatkan untuk budidaya jamur sebagai salah satu upaya difersifikasi energi. "Namun khusus untuk proses penyulingan minyak akar wangi yang juga merupakan potensi sumberdaya alam lain yang dimiliki Garut belum diujicobakan," demikian Djoko Sunaryo.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006