Kuala Lumpur (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Udara Malaysia membantah radar militernya telah menjejak pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang ada di sekitar Selat Malaka.

Koran Malaysia, Berita Harian, sempat melaporkan bahwa Kasau Malaysia Rodzali Daud mengatakan bahwa pesawat hilang itu terakhir terdeteksi radar militer di ujung utara Selat Malaka pukul 2.40 Sabtu dini hari, atau ratusan kilometer dari rutenya.

"Saya tak pernah menyampaikan pernyataan seperti itu," kata Rodzali.

Dia menegaskan kembali bahwa yang benar adalah radar militer menjejak kemungkinan pesawat itu kembali ke tempatnya tinggal landas di bandara Kuala Lumpur.

Kepada kantor berita Reuters, seorang pejabat militer Malaysia kemarin berkata bahwa pesawat hilang itu berbalik ke barat setelah komunikasi dengan otoritas sipil berakhir.

"Pesawat mengubah arah setelah (di atas) Kota Bharu dan terbang rendah. Itu membuat pesawat memasuki Selat Malaka," kata perwira militer tersebut.

Sebelum itu pihak berwenang Malaysia mengatakan bahwa MH370 hilang sekitar pukul 1.30 dini hari, antara kota pantai timur Malaysia, Kota Bharu, dan Vietnam selatan, sekitar satu jam sejak lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing.

Selat Malaka berada di sebelah barat Malaysia, sedangkan Kota Bharu ada di timur laut Malaysia.

Juru bicara Perdana Menteri Malaysia mengaku tidak pernah diberi tahu militer bahwa pesawat telah berbalik arah menyebrangi Semenanjung Malaya untuk mencapai Selat Malaka, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2014