Bandung (ANTARA News) - Direktur Utama PT Kereta Api (Persero) Ronny Wahyudi, memperkirakan, penyebab anjloknya kereta api (KA) Gaya Baru jurusan Surabaya-Jakarta di Desa Kedinding, Kecamatan Tarik, Sidoarjo, Jatim pada Kamis (14/9), akibat pencurian penambat rel. "Dugaan pertama kami atas musibah kecelakaan anjloknya KA Gaya Baru tersebut, akibat pencurian penambat rel," katanya seusai acara penandatanganan kesepakatan antara PT Excelcomindo Pratama Tbk dengan PT Kereta Api (Persero) soal Perluasan Jaringan Serat Optik, di Bandung, Jumat. Menurut dia, perkiraan demikian tidak terlepas dari data-data yang menunjukkan Kecamatan Tarik, merupakan, daerah yang rawan pencurian penambat rel. Ia mengatakan juga sejumlah daerah di wilayah kerja PT Kereta Api (Persero) Daops VIII Surabaya, merupakan daerah rawan dari pencurian sarana kereta api tersebut, seperti, Sengon, Lawang, dan Pabel. "Peristiwa anjloknya KA itu sendiri sampai sekarang masih dalam penyelidikan, namun dugaannya akibat pencurian penambat rel," ujarnya. Oleh karena itu, ia menghimbau kepada masyarakat luas agar tidak melakukan pencurian berbagai sarana kereta api karena bisa menyebabkan kecelakaan fatal dengan korban jiwa yang banyak. "Kasus pencurian kabel listrik di Stasiun Manggarai menyebabkan Operasional KA sempat terhenti selama empat jam, kemudian dilaporkan juga dari Daops VIII Surabaya terjadi kembali pencurian terhadap 140 unit penambat rel dan 138 paku rel yang lokasinya antara Sengon-Lawang," katanya. Ketika ditanya berapa kerugian yang ditanggung dari anjloknya KA tersebut, ia mengatakan kerugiannya terletak pada terganggunya jadwal keberangkatan dan kedatangan KA di lintasan tersebut, ditambah lagi kerusakan tujuh dari sembilan gerbong yang anjlok. Sebelumnya dilaporkan, Kereta Api (KA) Gaya Baru jurusan Surabaya-Jakarta terguling di Desa Kedinding, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, Jatim, Kamis, sekitar pukul 15.00 WIB. Kapolsek Tarik Iptu Sugianto, mengatakan, akibat peristiwa tersebut, berdasarkan data sementara satu orang penumpang luka berat dan puluhan lainnya luka ringan. Menurut dia, kecelakaan itu berawal ketika masinis melihat rel KA yang bengkok dan berusaha mengerem mendadak, tapi tidak mampu berhenti sehingga rangkaian melintasi rel yang bengkok dan terguling. Akibatnya, tujuh gerbong terguling. Korban segera dievakuasi ke Stasiun Kedinding yang berjarak sekitar satu kilometer.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006