Padang (ANTARA News) - Aktifitas Gunung Berapi, Talang (2.597 mdpl) di Kabupaten Solok, Sumbar, Sabtu (16/9) sejak pukul 00.00 WIB hingga 15.00 WIB ditandai terjadinya lima kali gempa, namun letusan asap coklat kehitam-hitaman tidak terpantau secara visual akibat tebalnya kabut menyelimuti gunung tersebut. Kepala Posko Pemantauan Gunung Api, Talang, Darlipa Marjusi di Batu Bajanjang, Solok, Sabtu, menyebutkan, gempa yang terjadi meliputi, tektonik jauh sebanyak satu kali, dan gempa vulkanik empat kali. Gempa-gempa itu tidak dirasakan warga sekeliling gunung dan hanya terpantau melalui alat pencatat gempa di Posko Gunung Talang. Sementara itu, gempa teremor akibat gejolak magma di dalam kawah gunung masih terjadi namun kekuatannya telah menurun dibanding hari-hari sebelumnya. Marjusi mengatakan, pemantauan visual terhadap letusan asap sulit dilakukan sepanjang Sabtu, akibat kabut tebal dengan jarak pandang hanya sekitar 20 meter. Karena itu, belum bisa dipastikan apakah selama hari ini terjadi telusan asap atau tidak. Berdasarkan data sebelumnya, tercatat letusan asap coklat kehitaman terjadi sejak Senin (11/9) sebanyak dua kali, Selasa (12/9) enam kali dan Rabu (13/9) dua kali, Kamis (14/9) 21 kali dan Jumat (15/9) tidak terjadi letusan. Sementara itu, bau belerang tercium warga di sekeliling Gunung Talang khususnya pada pagi dan malam hari, ujarnya. Warga masih beraktivitas secara normal, sedangkan status Gunung Talang masih ditetapkan "siaga". Status siaga ditetapkannya sejak Sabtu 9 September 2006 pukul 18.00 WIB, tanpa diikuti rekomendasi pengungsikan warga, namun lokasi pada radius tiga kilometer dari puncak kawah gunung tertutup bagi masyarakat dan kegiatan pendakian. Warga sendiri tidak ada yang bermukim dalam radius tiga kilometer tersebut, kecuali untuk berladang dan jumlahnya tidak banyak.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006