Pandeglang (ANTARA News) - Calon anggota legislatif dari Partai Demokrat Rohmahayatin untuk DPRD Kabupaten Pandegalang berjanji bila terpilih akan berupaya memperbaiki bidang kesehatan yang selama ini kurang mendapatkan perhatian maksimal dari pemerintah.

"Saya komitmen ingin memperhatikan sektor kesehatan, lebih spesifik lagi kesehatan kandungan bagi ibu-ibu yang sedang hamil, sebab masih banyak yang belum sadar tentang hal itu," kata calon anggota legislatif (caleg) dari daerah pemilihan II itu ketika dikonfirmasi di Pandeglang, Jumat.

Ia mengatakan para ibu banyak yang tidak peduli dengan kandungannya, padahal saat ini Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sudah banyak. Dalam satu desa/kelurahan terdapat lebih dari satu unit.

"Saya sendiri beberapa kali menganjurkan bahkan mengajak agar ibu hamil memeriksakan kandungannya, tapi jawaban mereka tidak perlu lah, jadi kita kesulitan untuk menjelaskannya," kata istri Kepala Desa Parumasan Akhmad Fatoni itu.

Ibu tiga anak itu, juga menyatakan ajakan agar memeriksakan kandungan, terus disampaikan oleh bidan desa, bahkan ibu hamil tersebut didatangi ke rumahnya, tapi tetap saja tidak mau.

"Alasan mereka, selama ini meski tidak pernah diperiksa, kandungan tetap sehat dan bayi bisa lahir dengan selamat, karena itulah memeriksakan kandungan dianggap tidak penting," katanya.

Terkait dengan masih tingginya tingkat kematian bayi dan ibu melahirkan, menurut dia, salah satunya karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kandungannya.

"Kalau saya melihatnya, tingginya kasus kamatian bayi dan ibu melahirkan bukan karena kesalahan pemerintah semata, tapi faktor kurang kesadaran dari warga sendiri," katanya.

Terkait dengan fasilitas kesehatan, menurut dia, sudah cukup memadai. Di Pandeglang, setiap kecamatan memiliki Puskesmas, juga ada bidan desa. Kalau ada penyakit parah ada juga rujukan ke Puskesmas Perawatan dan RSUD.

"Kalau fasilitas kesehatan relatif cukup lah, yang mungkin paling penting harus dilakukan mengoptimalkan sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan pada masyarakat, terutama yang berada di pelosok," katanya.

Ia juga menyarankan, agar sosialisasi kesehatan jangan dilaksanakan pada lokasi perkotaan saja, tapi harus di pelosok dan langsung berhadapan dengan masyarakat awam.(*)

Pewarta: Sambas
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2014