Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Universitas Lampung, Arizka Wargenegara, menilai calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, berpeluang berpasangan dengan ketua umum dari partai politik berbasis Islam pada Pemilu 9 Juli 2014.

"PDI Perjuangan partai politik berpijakan nasionalis sehingga akan terjadi keseimbangan jika berkoalisi dengan partai politik berpijakan religius, yakni Islam," kata Warganegara, dalam pembicaraan telepon selulernya, Minggu.

Sampai saat ini belum ditentukan calon pendamping Jokowi ke kursi kepresidenan nanti. 

Menurut dia, jika PDI Perjuangan menggandeng partai berbasis Islam atau koalisi partai-partai berbasis Islam, dukungan dari rakyat Indonesia akan semakin signifikan dan merata di seluruh Indonesia.

Warganagara memperkirakan dua skenario yang akan dilakukan PDI Perjuangan dalam menghadapi Pemilu 9 Juli nanti. 

Pertama, jika PDI Perjuangan mampu meraih perolehan suara lebih dari 20 persen pada pemilu anggota legislatif, PDI Perjuangan akan mengusung sendiri calon presiden dan calon wakil presidennya.

Skenario kedua, kata dia, jika perolehan suara minimal 20 persen sesuai dengan persyaratan aturan perundangan untuk mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, akan berkoalisi dengan partai politik lain.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2014