Shanghai (ANTARA News) - Ribuan penggemar Robbie Williams terpaksa menunda keinginan untuk menyaksikan penampilan bintang pop Inggris itu di Asia, menyusul pengumuman penyelenggara yang menyatakan bahwa konser di China dan India telah dibatalkan akibat "stres dan kelelahan" Promotor pertunjukan di Shanghai mengemukakan kesehatan yang buruk merupakan penyebab utama di balik keputusan Williams untuk menunda "Close Encounter World Tour" di kawasan Asia, yang mencakup konser di Shanghai, Hongkong, Bangkok, Singapura dan Mumbai. "Dengan perasaan amat menyesal kami mengumumkan bahwa konser Robbie Williams di Sanghai terpaksa dibatalkan," kata pernyataan yang dikirimkan melalui e-mail kepada AFP dari promotor di Shanghai. "Saat kami mencapai tahap akhir tour kami di Eropa, segalanya menjadi jelas bahwa stres dan kelelahan dari tur di Asia, yang berlangsung begitu berdekatan dengan akhir tanggal konser di Eropa dan Amerika Selatan, akan berdampak sangat serius pada kesehatannya." Nigel Peters, seorang manajer Midas Promotions yang berkedudukan di Bangkok dan promotor rejional tur tersebut, membenarkan bahwa Shangai dan Mumbai telah dicoret, namun belum ada "keputusan tetap" mengenai pertunjukan di kota Asia lainnya. Williams, yang dikenal luas berkat hitnya "Angels", kemungkinan akan pentas di kota pusat perdagangan China, Shanghai, pada 4 Nopember. Untungnya belum ada satu tiket pun dijual di Shanghai, namun penjualan karcis show di Hongkong dan Singapura sudah berlangsung. Konsernya di Shanghai akan menempatkan Williams dalam daftar yang sama sebagaimana the Rolling Stone, yang menjadi pentas rock Barat terbesar di China pada April lalu. Tiket konser the Rolling Stone di Shanghai habis terjual, dengan pembeli sebagian besar orang asing. Penggemar kecewa berat Tentu saja pembatalan ini membuat para penggemar mengelami kekecewaan yang mendalam. "Kini kita harus menunggu tiga tahun lagi seperti the Rolling Stones," kata salah penggemar, merujuk kepada pembatalan show yang telah dijadualkan kelompok band kawakan itu di Beijing dan Shanghai pada Oktober 2003 akibat merebaknya krisis kesehatan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). "Saya tak ingin hidup lagi ...Saya benci kamu, Robbie, kamu membuat saya patah hati," kata yang lainnya. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006