Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Yudhoyono menangkis hujan fitnah seputar keganjilan Rp6,7 triliun dana talangan Bank Century, di antaranya bahwa dialah yang memerintahkan Gubernur Bank Indonesia (saat itu) Boediono, dan Menteri Keuangana (saat itu) Sri Mulyani, untuk memberi dana itu. 

Tangkisan Yudhoyono itu tidak diutarakan langsung, melainkan dalam bukunya, Selalu Ada Pilihan, terkhusus pada topik Kecurigaan yang Tiada Henti," pada halaman 166-168 buku itu, sebagaimana disarikan, di Jakarta, Senin.

Dia menjelaskan, ada yang menaruh kecurigaan: tidak mungkin Yudhoyono tidak tahu bahwa Boediono dan Sri Mulyani mengambil keputusan memberi dana talangan pada akhir November 2008.

Isu itu bahkan berkembang ke arah pasti Yudhoyono menelpon dari luar negeri agar dana talangan terhadap Bank Century itu dilaksanakan. Meskipun barangkali Yudhoyono tidak memerintah, pastilah mereka minta izin kepada dia.

"Kalau soal apakah saya mengeluarkan perintah atau juga dilapori, baik menteri keuangan maupun gubernur Bank Indonesia, untuk minta izin atau persetujuan kepada saya itu jelas tidak ada. Kebenaran ini akan saya pertanggungjawabkan dunia akhirat," ujar Yudhoyono, dalam buku itu.

Pada saat keputusan dana talangan Bank Century diambil, dia sedang di Lima, Peru untuk mengikuti pertemuan APEC.

"Saya melakukan pengecekan kepada Mensesneg, Hatta Rajasa, Seskab, Sudi Silalahi, Sespri, Widiwan Prabowo, dan para ADC Presiden, apakah mereka menerima telpon dari pejabat-pejabat yang dimaksud di tanah air. Semuanya mengatakan tidak. Berarti klop sudah," kata Yudhoyono.

SBY mengatakan, gubenur Bank Indonesia dan menteri Kkeuangan memiliki kewenangan melakukan penyelamatan bank itu. Keputusan diambil semata-mata untuk menyelamatkan perbankan Indonesia dari krisis berantai.

"Hingga saat ini para penegak hukum tidak menemukan ada korupsi dalam penyelamatan bank itu. Kecuali kalau ada di kemudian hari memang ada kejahatan korupsinya. Kemudian, keputusan bailout Bank Century itu sendiri, dan sebenarnya itu pun kebijakan dan bukan kejahatan korupsi, juga bukan keputusan dan perintah dari saya.

"Saya katakan, kalau masih ada yang bermain-main dengan kebenaran, saya akan menghadapinya. Itu prinsip dan keyakinan politik saya," kata Yudhoyono. 

Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2014