Jakarta (ANTARA News) - Keputusan Rakernas PAN 2011 adalah mengajukan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Radjasa sebagai calon presiden.

Tapi, Wakil Ketua Umum PAN, Drajat Wibowo, tak yakin keputusan Rakernas itu akan terwujud.

"Tentu kita juga akan melihat hasil survey internal, apakah yang paling tepat maju capres atau cawapres. Keputusan tentang koalisi, apakah Capres atau Cawapres, lalu siapa pasangannya akan diambil setelah tanggal 9 April," kata Drajad di Jakarta, Selasa.

Drajad mengatakan, bisa saja Hatta dipasangkan dengan bakal capres lain seperti Joko Widodo.

"Bisa saja Bang Hatta berpasangan dengan Jokowi. Mereka berdua toh sudah sangat akrab. Komunikasi politik maupun personal antar mereka juga sangat bagus," katanya.

Tapi untuk berjodoh dalam Pilpres, kata Drajat, masih banyak proses yang harus dilakukan.

"Ibarat pernikahan anak, restu orangtua jelas dibutuhkan. Orangtua-nya Jokowi itu Bu Mega (Megawati Soekarnoputri), orangtua-nya Bang Hatta itu Pak Amien. Selain itu, keluarga besar juga perlu dilibatkan," kata dia.

Saat ini, kata Drajad, PAN sangat fokus dalam Pemilu Legislatif. PAN juga menggunakan jasa dari tiga lembaga survey independen yang sudah dikenal masyarakat untuk melakukan survey internal per dapil.

"Hasilnya, Insya Allah kursi PAN berpeluang bertambah dari 46 menjadi sekitar 60. Namun sebagian kursi tersebut sifatnya marjinal, dalam arti perubahan suara sedikit saja bisa menambah atau mengurangi kursi. Itu sebabnya PAN benar-benar super fokus pada pileg, dan belum memutuskan koalisi pencapresan," kata Drajad.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2014