Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan sesi pagi, Senin, ditutup akibat aki ambil untung (profit taking). Analis Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas mengatakan bahwa indeks yang sudah menguat dalam beberapa hari terakhir sangat rawan terhadap aksi profit taking. Penurunan indeks ini dipimpin oleh saham-saham sektor pertambangan dan agri. Penurunan indeks dipimpin oleh sektor pertambangan karena anjloknya harga minyak dunia yang mencapai 63,45 dolar AS per barel. Dengan turunnya harga minyak mentah dunia ini telah menekan harga saham pertambangan, seperti Internasional Nickel (INCO) terkoreksi Rp250 menjadi Rp21.900, Perusahaan Gas Negara (PGAS) melemah Rp250 ke level Rp12.450, Medco (MEDC) anjlok Rp50 di posisi Rp3.200. Selain itu, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar juga memicu peforma harga saham di BEJ. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di Pasar Spot Antar Bank Jakarta, Senin pagi merosot 10 poin menjadi Rp9.130/9.135 per dolar AS dibanding penutupan akhir pekan lalu yang mencapai Rp9.120/9.130 per dolar AS. Bahkan naiknya beberapa bursa regional tidak bisa membantu indeks BEJ bergerak ke atas. Dengan kondisi ini IHSG sesi pagi ditutup turun 2,286 poin atau 0,16 persen ke 1.463,415 dan Indeks LQ45 melemah 0,516 poin atau 0,16 persen di posisi 323,846. Saham yang mengalami penurunan mendominasi dengan perbandingan 47 lawan 36, dengan 61 efek tidak berubah harganya. Transaksi yang terjadi mencapai 7.375 kali dengan volume 500,213 juta saham dan nilai Rp496,7 miliar. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006