Jakarta (ANTARA News) - Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia pada Agustus 2006 menunjukkan sikap pesimis konsumen terhadap kemajuan ekonomi nasional dalam enam bulan ke depan. Hal ini terlihat dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang menurun 2,4 poin dibanding bulan Juli 2006 dan masih berada pada kondisi pesimis yaitu 93.1 poin. Hasil survei yang BI yang diterima di Jakarta, Senin, menyebutkan penurunan IKK terjadi setelah sepuluh bulan terakhir menunjukkan pesimisme yang semakin berkurang. Menurunnya keyakinan konsumen disebabkan oleh penurunan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) sebesar 3,2 poin dan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini sebesar 1,5 poin. Penurunan kedua indeks tersebut disebabkan persepsi pesimis responden terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan saat ini dan pada enam bulan mendatang. Hal itu terjadi terutama karena kondisi ekonomi yang kurang mendukung. Dari 16 kota yang disurvei, 11 kota menunjukkan pesimisme IKK yang bertambah atau lebih buruk dibandingkan hasil survei bulan sebelumnya yaitu 9 kota dan terendah terjadi di kota Padang dengan nilai 78,2. Namun, terdapat lima kota yang menunjukkan optimisme IKK dan tertinggi di kota Makassar 103,8 poin. Optimisme IKK di kota Makassar terjadi sejak akhir tahun 2005. Sementara untuk Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) pada bulan Agustus 2006 sebesar 78,4 atau menurun 1,5 poin dibandingkan bulan sebelumnya dan tetap berada dalam level pesimis sejak bulan Desember 2004. Penurunan IKE disebabkan oleh pesimisme responden mengenai ketersediaan lapangan kerja yang semakin rendah, akibat kondisi ekonomi yang kurang kondusif serta berkurangnya kegiatan/proyek yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta. Dari 16 kota yang disurvei, 14 kota masih menunjukkan pesimisme terhadap kondisi ekonomi saat ini dengan indeks terendah terjadi di kota DKI Jakarta sebesar 58,3. Namun, terdapat dua kota yang menunjukkan optimisme IKE, yakni kota Makassar 106,7 dan Manado 105,0 poin. Sedangkan, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) pada bulan Agustus menurun 3,2 poin dibanding bulan lalu berada pada level optimis 107.8 poin. Pada umumnya, konsumen cenderung optimis terhadap ekspektasi pada enam bulan mendatang. Penurunan optimisme IKK disebabkan menurunnya ekspektasi penghasilan dan ekonomi, sedangkan konsumen semakin pesimis mengenai ketersediaan lapangan kerja. Penurunan ekspektasi penghasilan pada enam bulan mendatang disebabkan oleh penurunan omset usaha, sedangkan meningkatnya pesimisme konsumen mengenai ekspektasi ketersediaan lapangan pekerjaan sebagai akibat kondisi ekonomi yang kurang kondusif dan berkurangnya kegiatan/proyek yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006