Kuala Lumpur (ANTARA News) - Para penyelidik yang menyelidiki hilangnya Malaysia Airlines MH370 yakin pesawat itu sangat mungkin terbang ke bagian selatan Samudera Hindia, kata seorang sumber yang dekat dengan penyelidikan itu seperti dikutip Reuters.

Boeing 777-200ER yang sedang dalam penyelidikan yang melibatkan 26 negara itu diyakini menerbangi salah satu dari dua koridor penerbangan, yaitu koridor utara yang membentang dari Laos sampai Laut Kaspia, dan koridor selatan yang membentang di Samudera Hindia dari ujung barat Indonesia sampai bagian barat Australia.

"Asumsi yang dikembangkan adalah pesawat itu terbang ke selatan, dan lebih jauh lagi terbang ke ujung selatan koridor itu," kata sang sumber.

Pandangan ini didasarkan pada kurangnya bukti dari negara-negara di sepanjang koridor utara bahwa pesawat itu melintasi wilayah udara mereka, dan tidak didapatnya jejak reruntuhan di bagian teratas koridor selatan.

Hari ini China mengatakan belum menemukan satu pun petunjuk bahwa pesawat itu melintas masuk wilayahnya.

Para pejabat Malaysia dan AS yakin pesawat itu sengaja berbelok ribuan mil dari rutenya, sedangkan penyelidikan mendalam atas latar belakangan penumpang dan awaknya tidak mendapati pentunjuk yang menjelaskan itu bisa terjadi.

MH370 hilang dari layar menara pengawas pesawat sipil di luar pantai timur Malaysia pukul 01.21 pagi tanggal 8 Maret, kurang dari satu jam setelah lepas landas dari Kuala Lumpur ke Beijing.

Para penyelidik yang mempelajari data dari radar militer dan satelit yakin seseorang telah mematikan link data vital untuk mengarah ke barat, menyeberangi kembali Semenanjung Malaysia dan mengikuti rute komersial menuju India.

Setelah itu, ping-ping sementara yang ditangkap sebuah satelit komersial menunjukkan bahwa pesawat itu terbang selama paling tidak enam jam, namun tidak bisa dipastikan apakah menuju utara atau selatan.

Data dari satelit itu menempatkan pesawat tersebut di suatu tempat di salah satu dua koridor itu ketika sinyal terakhir  dikirimkan pukul 8.11 pagi.

Pekan lalu, satu sumber yang dekat dengan tim penyelidikan AS menyebutkan kemungkinan besar pesawat itu terbang ke selatan di mana diyakini kehabisan bahan bakar dan terjun ke laut, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2014