Minneapolis (ANTARA News) - Keith Ellison (43), warga Muslim yang pertama menjadi bakal calon anggota Kongres Amerika Serikat (AS), adalah seorang mantan penganut Katolik. Ellison mengemukakan Islam, Katolik serta nilai yang ditanamkan keluarganya tentang perjuangan hak warga negara telah membentuknya sebagai seorang liberal yang berapi-api. Kemungkinan Ellison meraih kursi di Kongres melonjak naik seiring kemenangannya dalam pemilihan pendahuluan sebagai kandidat dari Partai Demokrat untuk pemilihan anggota parlemen. Agama yang dianut Ellison tidak menjadi isu kampanye, kecuali hubungan masa lampaunya dengan tokoh kontroversial pemimpin "Nation of Islam" Louis Farrakhan. Ellison mengatakan dia sudah lama meninggalkan Farrakhan karena pemikiran kelompok itu "fanatik dan anti semit." Meski sudah mengatakan hal tersebut, isu terkait Farrakhan masih diungkit. Saingannya dari Partai Republik, Alan Fine, usai pemilihan pendahuluan mengatakan, sebagai seorang Yahudi dirinya tersinggung dengan pencalonan Ellison sebagai anggota parlemen. Fine menyebut Ellison sebagai pengikut Farrakhan, seorang "rasis terkenal" yang menyakini "Yahudi adalah bencana dunia". Pada Mei, Ellison mengirim surat kepada Dewan Hubungan Komunitas Yahudi di Minnesota dan Dakota dan mengaku terlibat dengan Farrakhan 11 tahun silam sebab terpanggil untuk memberdayakan sesama kulit hitam. Ellison mengaku putus hubungan dengan Farrakhan setelah sadar kelompok itu anti Yahudi. "Mereka anti semit dan seharusnya saya tahu sejak awal...saya tidak pernah setuju dengan pandangan mereka yang penuh kebencian," kata Ellison, sebagaimana dilansir Reuters. Rekan Ellison sesama anggota legislatif Minnesota, Frank Hornstein, menyebut Ellison seorang pejuang tulen hak azasi manusia. "Sebagai seorang Yahudi, saya selalu memperhatikan Farrakhan, tapi saya tidak pernah merasa Keith sepaham dengan pandangan-pandangan Farrakhan. Tidak pernah saya bayangkan Keith Ellison bersikap bermusuhan dengan komunitas Yahudi ataupun berpandangan anti semit," kata Hornstein yang juga berasal dari Partai Demoktrat. Ellison shalat di Masjid An-Nur, Minneapolis, yang sedang direnovasi dengan biaya 1,5 juta dolar untuk pemasangan kubah dan menara. Imam Markram El-Amin menyebut Ellison selalu berusaha menyempatkan diri sesering mungkin untuk mengikuti shalat berjamaah di masjid tersebut. Ellison dibesarkan sebagai seorang Katolik di Detroit hingga menjadi Muslim saat masuk universitas. Dia mengaku kekuatan dan keteguhan ahlaknya berasal dari kedua agama tersebut. "Saya tergugah oleh pesan yang disampaikan Al Quran tentang kebesaran cinta kasih dan menjalani hidup dengan keyakinan teguh," katanya. Kakeknya pernah bersikeras memberikan hak suara dalam Pemilu meski diancam kehilangan pekerjaan, hal yang menurut Ellison menjadikannya terinspirasi memperjuangkan keadilan dan persamaan hak. Ellison adalah calon kuat memenangi pemilihan pada November. Jika menang, dia menjadi warga kulit hitam pertama dari Minnesota yang menduduki jabatan di tingkat federal. "Warga muslim merasa terwakili dalam proses pemilihan yang sedang berlangsung. Realisasi adanya kursi untuk warga muslim di parlemen merupakan perubahan yang baik dan perkembangan yang konstruktif," kata Ketua "Kelompok Sumber Daya Islam" di Edina Minnesota, Zafar Siddiqui. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006