Moskow (ANTARA News) - Majelis tinggi Rusia, Jumat, secara bulat menyetujui untuk mengesahkan perjanjian tentang penggabungan Krimea ke wilayah Rusia.

Seluruh 155 senator hadir memberikan suara mereka dalam sidang yang disiarkan televisi. Mereka menyetujui perjanjian, yang ditandatangani hari Selasa oleh Presiden Vladimir Putin.

Kremlin sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya mempertimbangkan Krimea sebagai bagian dari Rusia, terhitung sejak perjanjian itu ditandatangani.

"Kita bukan saksi mata melainkan peserta dalam peristiwa bersejarah yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini dan dengan perasaan yang bermartabat, penuh dengan tanggung jawab serta patriotisme, kita telah memenuhi misi bersejarah kita juga," kata ketua MPR Valentina Matviyenko usai pemungutan suara.

Sementara itu, dewan perwakilan rakyat Rusia, Duma, melakukan pemungutan suara untuk meratifikasi perjanjian itu hari Kamis.

Dalam kesempatan itu, hanya satu anggota parlemen yang menolak ratifikasi.

Perjanjian itu membentuk dua wilayah administratif Rusia yang baru, yaitu Krimea dan kota pelabuhan Sevastopol, tempat armada Laut Hitam milik Rusia berada.

Beberapa senator Dewan Federasi (MPR), termasuk Matviyenko, dimasukkan dalam daftar orang-orang yang dikenai sanksi oleh Washington.

(T008)

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2014