Jakarta (ANTARA News) - Sebuah objek terapung yang diindrai satelit China di Samudera Hindia selatan, sekitar 120 km dari dua objek yang ditangkap satelit beberapa waktu lalu, diyakini sebagai bagian dari sayap pesawat yang kemungkinan dari pesawat Boeing 777 yang juga jenis pesawat yang digunakan Malaysia Airlines MH370.

Dr John Blaxland, peneliti pada Universitas Nasional Australia (ANU) dalam wawancaranya dengan kantor berita Xinhua mengatakan jika ukuran objek itu benar, maka objek itu cocok dengan sayap pesawat Boeing 777.

Satelit China menjejak sebuah objek berukuran panjang 22,5 meter dan lebar 13 meter.

Blaxland mengatakan objek yang dicitrai satelit China ini berbeda dari dua objek yang dicitrai satelit-satelit yang beberapa waktu lalu diumumkan oleh pemerintah Australia. Menurut dia mungkin objek-objek yang berbeda.

"Bentuknya mirip, namun jika ukurannya (benar), maka ini agak sedikit lebar," kata dia seperti dikutip Sidney Morning Herald.

China, Malaysia, dan beberapa negara bergegas ke titik di mana objek mengapung di selatan Samudera Hindia itu berada.

Hari ini juga, Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) mengatakan kapal perang HMSA Success telah berada di lokasi dua objek yang diumumkan Perdana Menteri Tony Abbott beberapa waktu lalu.

AMSA juga mengatakan sebuah pesawat sipil yang ditugaskan AMSA dilaporkan melihat sejumlah objek dengan mata telanjang, berupa kayu dalam radius lima kilometer.

Namun sebuah pesawat P3 Orion dari Angkatan Udara Selandia Baru (RNZAF) yang punya spesialisasi pengamatan elektro-optik telah menuju lokasi itu dan melaporkan objek itu seperti rumpun rumput laut.

"Orion RNZAF Orion telah menjatuhkan pelampung penanda untuk menjejak gerakan material itu. Sebuah kapal dagang di area itu telah ditugaskan untuk mencari kembali lokasi itu dan mengidentifikasi material tersebut," kata AMSA seperti dikutip BERNAMA.

AMSA menyebutkan kondisi cuaca tengah bagus dengan jarak pandang 10 km dan laut yang tenang.

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2014