Denpasar (ANTARA News) - Animo masyarakat untuk memilih calon anggota legislatif perempuan masih rendah, padahal sudah cukup banyak caleg perempuan yang berkualitas.

"Kami berupaya mengkampanyekan pada pemilu ini agar partisipasi warga lebih banyak memilih caleg perempuan. Ini sebagai langkah untuk memperjuangkan kesetaraan gender di Indonesia," kata Pheni Chalid, Project Manager SWARGA United Nations Development Programme (UNDP)-KPP PA di sela-sela kampanye publik "Pilih Caleg Perempuan" di Renon, Kota Denpasar, Minggu.

Ia mengatakan perempuan di Indonesia dewasa ini sudah banyak yang berprestasi dan berprofesi di berbagai bidang, mulai dari pekerjaan rumah tangga, dokter, pengacara hingga duduk di parlemen.

"Memang kalau dari kasat mata kaum perempuan tugasnya sebagai ibu rumah tangga yang membantu pekerjaan laki-laki. Tetapi kenyataan yang terjadi di lapangan justru kaum perempuan juga bekerja secara profesional," katanya.

Pheni Chalid tidak menampik pada caleg perempuan yang direkrutmen partai peserta pemilu legislatif ada sekadar memenuhi kuota yang telah ditetapkan KPU sebagai persyaratan untuk menjadi kotenstan.

"Kami tidak menampik caleg perempuan di Indonesia ada yang sekadar memenuhi persyaratan agar lolos parpol tersebut menjadi kontestan pemilu legislatif 2014," ujarnya.

Tetapi kampanye perempuan kali ini, kata dia, pihaknya ingin mengajak masyarakat memilih caleg perempuan yang mampu mewakili aspirasi rakyat dan tentu harus berkualitas.

"Sasaran kami dalam sosialisasi kampanye terhadap perempuan adalah intinya mengajak semua masyarakat agar memilih perempuan berkualitas pada Pemilu Legislatif 9 April mendatang," ujarnya.

Dikatakannya, dengan keputusan KPU agar keterwakilan 30 persen pada masing-masing parpol peserta pemilu merupakan peluang cukup besar bagi perempuan itu sendiri untuk duduk di parlemen.

"Namun hal itu kembali kepada kaum perempuan yang maju menjadi caleg, apakah mereka bisa eksis mampu merebut simpati masyarakat agar memilih caleg perempuan," katanya.

Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2014