"Kami semua tahu, pemain-pemain Papua memiliki kelincahan dan kecepatan. Itu selalu menjadi senjata tim-tim asal Papua. Jadi kami tidak perlu menyiapkan taktik yang berbeda untuk menghadapi dua tim itu. Meski kami tetap harus melihat perubahan apa yang bisa dilakukan di saat laga berjalan," ujar Fakhri di Surabaya, Senin.
Sedangkan untuk Riau, Fakhri juga meyakini tim tersebut tidak bisa dipandang sebelah mata karena terbukti mampu melaju ke putaran final setelah lolos dari wilayah Sumatera Barat.
“Saya memang tidak tahu gaya main mereka. Saat uji coba di Jakarta, kami tidak bertemu Riau. Tapi, saya mengenal karakter permainan tim-tim Sumatera,” katanya.
Oleh sebab itu, dirinya menilai semua tim di Grup C memiliki kualitas yang cukup bagus dan tidak boleh diremehkan.
"Kalau ada orang yang mengatakan hanya Papua yang berat, saya tidak sepakat. Saya yakin, mereka mempunyai kualitas bagus. Buktinya, tim-tim lolos kualifikasi," ucapnya.
Tentu hal tersebut, kata dia, membuat perjuangan anak asuhnya tidak akan mudah dalam menghadapi tiga pertandingan di Grup C, terlebih tim sepak bola PON Jatim sudah kehilangan enam pemainnya yang bergabung ke klub profesional.
"Yang pergi lebih dari separuh. Padahal mereka saya gadang-gadang menjadi starting eleven. Tapi mau bagaimana lagi, ini pilihan mereka dan kami tidak bisa menahannya. Mau tidak mau, saya harus cari lagi dan meracik ulang komposisi pemainnya," ujar Fakhri.
Fakhri mengaku butuh waktu untuk menyatukan para pemain baru dan lama, untuk membangun pemahaman yang sama mengenai bagaimana bermain sesuai dengan yang diinginkannya.
“Tapi Alhamdulillah, sekarang mereka (pemain baru) mulai kompak dan padu. Saat ini, saya fokus untuk membenahi kekurangan dan meningkatkan kelebihan tim saya,” ujar mantan kapten Timnas Indonesia tersebut.
Tim sepak bola Jatim sendiri, terhitung memiliki sisa waktu 20 hari untuk mematangkan persiapan dan dirinya berharap performa timnya mencapai puncak saat berhadapan dengan Papua Pegunungan pada 2 September 2024.
Baca juga: Eduard Ivakdalam arsitek tim emas sepak bola PON Papua
Baca juga: ASABRI siapkan fasilitas fisioterapi gratis bagi tim sepak bola PON NTT
Pewarta: Indra Setiawan/Naufal
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024