Kuala Lumpur (ANTARA News/Bernama-OANA) - Dua pesawat Ilyushin IL-76 dari Tiongkok dan dua pesawat P3 Orion dari Jepang pada Senin bergabung dengan operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) pesawat Malaysia Airlines  MH370 yang hilang sejak 8 Maret 2014.

Otorita Keselamatan Maritim Australia (AMSA) di Kuala Lumpur, Malaysia, mengumunkan bahwa total ada 10 pesawat akan terlibat dalam pencarian kemungkinan objek di area pencarian sekitar 2.500 kilometer barat-daya Perth yang termasuk kawasan Samudera Hindia selatan.

Lembaga itu mengemukakan, pesawat yang bergabung termasuk tiga pesawat sipil, dua Bombardier Global Express dan Airbus.

Pencarian saat ini dibagi menjadi dua daerah dalam jarak yang sama meliputi kumulatif 68.500 kilometer persegi.

AMSA menegaskan bahwa hal itu termasuk operasi pencarian yang menantang.

"Penerbangan ini telah hilang sejak 8 Maret, dan AMSA terus sangat khawatir terhadap para penumpang dan awak penerbangan yang hilang," demikian penjelasan AMSA.

Selain itu, AMSA memperkirakan bahwa cuaca di daerah pencarian  akan memburuk dengan kemungkinan turunnya hujan.

AMSA menggunakan semua citra satelit dan informasi yang tersedia dalam pencariannya di wilayah pengembangan.

Kedua pesawat sipil yang terlibat dengan AMSA dan pesawat militer dari Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Tiongkok dan Jepang semua membantu dalam operasi pencarian yang sedang berlangsung untuk memberikan kesempatan terbaik dalam mencari benda-benda yang ditangkap oleh citra satelit dengan mata telanjang.

AMSA mencatat, HMAS Success tetap berada di area pencarian, sementara sejumlah kapal Tiongkok melakukan perjalanan ke area pencarian untuk membantu di lokasi obyek kemungkinan berkaitan dengan pencarian.

Kantor berita Xinhua melaporkan bahwa kesertaan pesawat angkatan udara negerinya di Samudera Hindia selatan untuk mencari Malaysia Airlines MH370 yang membawa 239 penumpang, dan sebagian besar warga Tiongkok.

Operasi pencarian akan berlangsung selama satu jam, meliputi wilayah seluas 400 kilometer panjang dan lebar 30 kilometer, di mana gambar satelit menunjukkan benda mencurigakan mungkin terkait dengan pesawat MH370.

"Menurut Komandan Liu Dianjun, pesawat Tiongkok akan membuat penerbangan perjalanan sekitar delapan jam selama misi dengan titik terjauh 2.700 kilometer dari Perth," demikian laporan Xinhua.

Operasi SAR untuk MH370 telah bergeser ke Samudera Hindia selatan setelah Australia pada Kamis (20/3) mengumumkan, citra satelit mengidentifikasi puing-puing mencurigakan yang mungkin ada kaitan dengan pesawat yang hilang di perairan 2.400 kilometer dari Perth.

MH370 melakukan perjalanan dari Kuala Lumpur, Malaysia, ke Beijing, Tiongkok, dan menghilang dari radar pada sekitar pukul 01.30 waktu setempat pada 8 Maret 2014 di wilayah udara antara Malaysia dan Vietnam, 49 menit setelah meninggalkan Bandara Internasional KL (KLIA) di Sepang.

Pesawat buatan Boeing 777 200ER itu membawa 239 penumpang dan awak, tujuh di antaranya adalah warga negara Indonesia.
(Uu.H-AK)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2014