New York (ANTARA News) - Sebanyak 50 Negara paling miskin di dunia belum mampu menanggalkan status kemelaratannya, meski pertumbuhan ekonomi menguat, kata PBB, Senin. Ke-50 negara itu tumbuh lebih cepat dari negara berkembang selama limatahun terakhir, dengan pertumbuhan tahunan rata-rata 6 persen pada 2004. Namun demikian, total utang naik dari 20,8 miliar dolar AS pada 2001 menjadi 158,9 miliar dolar pada 2003. "Meski tingkat pertumbuhannya menguat sejak 2001 dan tingkat kemiskinan menurun tajam, perekonomian 50 negara itu rentan," kata Sekjen PBB Kofi Annan pada sidang umum PBB yang menylenggarakan seminar satu hari mengenai negara terbelakang, Senin, seperti dilaporkan DPA. Sekitar 32 dari 50 negara terbelakang berada diAfrika, termasuk Burundi, Guinea-Bissau, Djibouti, Eritrea, Ethiopia and Angola. Sementara di Asia meliputi Kamboja, Afghanistan and Bangladesh. Negara terbelakang lain adalah Yaman and Haiti. Ke-50 negara terbelakang itu memiliki jumlah penduduk 750 juta jiwa dari total penduduk seluruh dunia yang mencapai 6,5 miliar. Hampir setengah dari 750 juta orang di negara terbelakang itu hidup dengan kurang dari satu dolar sehari. PBB menyerukan promosi pemerintahan dan pembangunan manusia yang lebih baik untuk memerangi kemiskinan. PBB mentargetkan penurunan setengah dari kemiskinan di dunia ini pada 2015. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006