London (ANTARA News) - Inggris dan Tiongkok telah menandatangani kesepakatan layanan kliring pertama untuk perdagangan yuan di luar Asia, kata pemerintah di London, Rabu.

Langkah ini akan membuat transaksi yuan atau renminbi di pusat keuangan London lebih efisien dan lebih cepat, demikian laporan AFP.

Kementerian keuangan Inggris mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perjanjian antara bank sentral Inggris (BoE) dan bank sentral Tiongkok (PBoC) "lebih memperkuat posisi London sebagai pusat perdagangan renminbi di Barat".

Hong Kong, bekas koloni Inggris yang sekarang menjadi wilayah administrasi khusus Tiongkok, adalah pusat terbesar untuk perdagangan luar negeri yuan.

Kementerian keuangan dalam sebuat pernyataan mengatakan, BoE dan PBoC akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) di London pada Senin (31/3).

Mata uang Tiongkok, juga disebut renminbi, tidak dapat dikonversikan secara bebas. Tetapi pemerintah Tiongkok secara bertahap bergerak menuju konvertibilitas penuh sehingga mungkin pada suatu hari yuan bisa menyaingi dolar AS.

"Menghubungkan Inggris ke bagian yang paling cepat berkembang di dunia merupakan inti rencana ekonomi kami," kata Menteri Keuangan George Osborne dalam pernyataannya, Rabu.

"Itulah mengapa saya telah menempatkan upaya pemerintah tersebut selama tiga tahun terakhir untuk memastikan bahwa kami adalah pusat Barat terkemuka untuk perdagangan dalam mata uang Tiongkok, renminbi. Upaya itu telah terbayar -- dan kesepakatan hari ini, pertama di luar Asia mengenai kliring dan pengaturan penyelesaian, merupakan langkah besar lain ke depan.

"Ini adalah berita besar dan saya berharap untuk penunjukan bank kliring segera."

Pada April tahun lalu, distrik keuangan kota London meluncurkan inisiatif untuk membuat ibukota Inggris sebagai pusat bisnis yuan.

Bank-bank sentral kedua negara juga sepakat pada Juni tahun lalu untuk mendirikan sebuah jalur swap mata uang sterling-yuan guna meningkatkan perdagangan bilateral.

Dalam perjalanan ke Hong Kong baru-baru ini, Osborne mengatakan lebih banyak peritel Inggris, termasuk toko John Lewis, akan mulai menerima pembayaran dalam yuan untuk mendorong para wisatawan Tiongkok.

Salah satu perusahaan pengelolaan dana terbesar Tiongkok, E Fund Management dan ETF Securities yang berbasis di London juga berencana untuk meluncurkan produk keuangan yang memungkinkan asing berinvestasi di perusahaan-perusahaan Tiongkok secara langsung dalam yuan, kata Osborne.

(A026)

Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2014