Banda Aceh (ANTARA News) - Kota Banda Aceh dan sekitarnya, Rabu (20/9) dinihari, kembali diguncang gempa tektonik berkekuatan 4,9 pada Skala Richter (SR), namun tidak menimbulkan kepanikan di kalangan warga. Kepala stasiun Geofisika Mata Ie, Kabupaten Aceh Besar, Syahnan, kepada ANTARA di Banda Aceh, Rabu, menyebutkan gempa yang terjadi pada pukul 03.30 WIB itu berada di laut sebelah barat kota Banda Aceh. Gempa yang berada pada kedalaman 25 kilometer itu dengan posisi sekitar 4,92 lintang utara (LU) - 94,46 bujur timur (BT), namun kejadian itu tidak banyak dirasakan masyarakat, karena mereka sedang dalam keadaan tertidur lelap. Menurut informasi, gempa yang terjadi pada Rabu dinihari itu juga dirasakan sebagian masyarakat yang berada di wilayah pantai barat selatan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), terutama di Kabupaten Aceh Jaya dan Aceh Barat. Warga di kedua daerah merasakan getaran gempa yang cukup kuat, namun belum ada laporan bangunan yang rusak. Menurut Syahnan, dalam beberapa hari terakhir ini, terhitung 14 - 17 September 2006, di Aceh telah terjadi sebanyak 11 kali gempa tektonik yang berkekuatan bervariasi, yakni antara 3 - 5 pada Skala Richter (SR). Gempa yang tercatat pada siesmograph Mataie berlangsung sekitar empat menit, namun yang dirasakan manusia hanya belasan detik saja. "Secara umum, dalam sepekan terakhir ini, wilayah Aceh sering diguncang gempa, namun masih dalam rangkaian gempa susulan, setelah gempa utama berkekuatan 8,9 SR yang disertai bencana tsunami, 26 Desember 2004," demikian Syahnan. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006