Denpasar (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kota Denpasar, Bali, menjaga keamanan dan mengawal pawai ogoh-ogoh atau patung raksasa yang digelar Minggu, sehari menjelang Hari Raya Nyepi.

"Kami kerahkan personel sesuai dengan tingkat kerawanan masing-masing daerah," kata Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Polresta Denpasar, Ajun Komisaris Ida Bagus Made Sarjana.

Ia enggan menyebutkan daerah yang dianggap rawan karena dari laporan intelijen situasi di Ibu Kota Provinsi Bali semuanya masih aman dan kondusif.

"Dari intelijen belum ada dilaporkan gesekan karena masih terpantau damai," ujarnya.

Apabila terjadi gesekan antarwarga, maka akan dilakukan penambahan jumlah personel sehingga kondisi pengamanan di suatu wilayah bisa langsung terdeteksi.

"Kami telah melakukan analisis dan evaluasi berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kawasan mana saja yang rawan maka akan kami tambah petugas," ucapnya.

Polresta Denpasar mengerahkan 1.169 polisi untuk mengamankan kegiatan pawai patung raksasa itu di seluruh satuan wilayah hukum Denpasar yang meliputi 54 kelurahan/desa termasuk Kuta dan Kuta Selatan.

Pengamanan pawai ogoh-ogoh mendapat atensi khusus kepolisian mengingat bertepatan pula dengan masa kampanye partai politik dan calon legislatif menjelang Pemilu Legislatif.

Arak-arakan ogoh-ogoh akan terpusat di kawasan Catur Muka Denpasar. Sedangkan kawasan lainnya dipusatkan di masing-masing banjar atau dusun setempat.

Polisi akan bersinergi dengan petugas keamanan lainnya di antaranya TNI serta aparat keamanan adat atau Pecalang.

Ketua Forum Pecalang Kota Denpasar Made Mudra menjelaskan, di Denpasar terdapat 360 desa pakraman (adat) yang minimal memiliki 10 orang Pecalang. Sehingga jumlah personel yang akan dilibatkan sekitar 3.600 orang untuk ikut membantu polisi dalam kegiatan pengamanan rangkaian Hari Raya Nyepi.

Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2014