Jakarta (ANTARA News) - Pelaksanaan tender impor beras sebanyak 210.000 ton gagal mendapatkan pemenang karena peserta menawar di atas harga yang ditetapkan Perum Bulog. Ketua Panitia Pelelangan Pengadaan Beras Luar Negeri Perum Bulog Agusdin Fariedh di Jakarta, Rabu, mengatakan, dari empat peserta yang memasukkan penawaran, semuanya menawarkan harga di atas harga penawaran sementara (HPS) yang ditetapkan Bulog. "Karenanya, kita undang kembali keempat perusahaan itu Kamis (21/9) pukul 10.00 WIB untuk memberikan klarifikasi dan negosiasi kembali," katanya usai lelang tersebut. Empat peserta tender tersebut adalah Kien Giang (Vietnam), Tien Gian (Vietnam), Vina Food II (Vietnam), dan Pong Larp (Thailand). Bulog membagi proses tender impor beras 210.000 ton menjadi empat lot dengan HPS masing-masing. HPS lot A dengan volume 52.000 ton sebesar 292,8 dolar AS per ton, lot B sebanyak 54.000 ton pada harga 289,11 dolar per ton, C 52.000 ton 292,45 dolar per ton dan C 52.000 ton dengan harga 291,52 dolar per ton. Kien Giang menawar lot A 303,43 dolar per ton, Tien Giang menawar lot A 303,43 dolar per ton, Vina Food menawar lot A 304,63 dolar per ton, B 302,63 dolar per ton, C 305,43 dolar per ton, dan D 303,33 dolar per ton, serta Pong Larp untuk lot DB 335 dolar per ton. Rencananya, impor beras tersebut masuk antara Oktober-15 Nopember 2006 di sejumlah pelabuhan di Indonesia. Perinciannya, lot A sebanyak 18.000 ton masuk pelabuhan Lhok Seumawe dan Kupang 34.000 ton dan Lot B masuk di Belawan 22.000 ton, Padang enam ribu ton, Sorong 12.000 ton, dan Balikpapan 14.000 ton. Sedangkan, lot C di pelabuhan Dumai 22.000 ton, Padang enam ribu ton, Jayapura enam ribu ton, Biak enam ribu ton, dan Ambon 12.000 ton, serta lot D di Bitung 30.000 ton, Belawan enam ribu ton, Kupang 10.000 ton, dan Balikpapan enam ribu ton.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006