Tangerang (ANTARA News) - Petugas maskapai penerbangan Thai Air milik Kerajaan Thailand di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (SH), Kota Tangerang, Banten, melakukan Gerakan Tutup Mulut (GTM), Rabu, pasca kudeta yang terjadi Bangkok, ibukota negara gajah putih itu. Beberapa petugas Thai Air yang ditemui ANTARA di terminal II antar bangsa, bandara terbesar di Indonesia itu, Rabu, enggan buka suara, mereka seakan takut diwawancarai meski menanyakan jumlah penumpang dari Indonesia yang hendak ke Bangkok. Bahkan petugas yang menggunakan seragam rok ungu bagi perempuan dan baju putih tangan pendek serta celana hitam (lelaki) tidak bersedia memberikan keterangan, dan menghindar untuk ditanya. Namun sumber lain di bandara SH menyebutkan bahwa penumpang Thai Air dengan nomor penerbangan TG 434 dengan tujuan Bangkok berangkat pukul 12.45 WIB membawa sebanyak 206 penumpang. Demikian pula penerbangan dari Bangkok menuju Jakarta dengan nomor penerbangan TG 433 berangkat dari pukul 11.20 waktu Bangkok membawa penumpang penuh. Pada Selasa malam (19/9), militer Thailand yang dipimpin Panglima Angkatan Darat, Jenderal Sonthi Boonyaratglin, melakukan kudeta tidak berdarah di Bangkok. Sedangkan kudeta itu dimulai dari Kantor Perdana Menteri, hanya sesaat setelah Shinawatra yang sedang berada di New York, mengumumkan negara dalam keadaan darurat. Pihak militer, menurut juru bicaranya, Letnan Jenderal Prapath Sakuntanak, mengaku segera setelah kudeta itu berhasil, akan secepatnya mengembalikan mandat kekuasaan kepada rakyat. (*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006