Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengimbau para insinyur yang tergabung dalam Persatuan Insinyur Indonesia (PII) untuk mengubah wajah Indonesia menjadi negara yang maju di abad 21 ini. "Saya tantang saudara sekalian untuk menjadikan teknologi sebagai solusi masa depan Indonesia. Saya harap muncul inovator-inovator baru yang akan mengubah wajah Indonesia menuju Indonesia maju di abad 21," kata Presiden dalam pidato pembukaan Kongres PII ke-17 di Jakarta, Rabu. Presiden menjelaskan, dengan sumber daya yang ada Indonesia sangat berpotensi untuk menjadi suatu negara yang maju jika sumber daya tersebut dikelola dengan baik. "Indonesia pada abad 21 adalah Indonesia sebagai negara maju bukan lagi negara berkembang. Untuk itu kita harus terus membangun guna meningkatkan kemampuan sebagai negara maju," katanya. Sebagai negara maju, nantinya Indonesia akan menjadi negara yang kuat, berketahanan dan mandiri, tidak lagi tergantung pada negara lain serta mampu menciptakan kemakmuran yang adil pada rakyatnya. "Untuk itu ekonomi harus maju guna meningkatkan kesejahteraan rakyat dan menciptakan keadilan dalam pembangunan ekonomi," katanya. Pembangunan ekonomi, katanya, harus menyentuh tiga hal yang paling parah akibat terjadinya krisis yaitu, kemiskinan, pengangguran dan utang yang membengkak. "Pembangunan ekonomi harus menyentuh tiga masalah itu, mengurangi kemiskinan, pengangguran dan utang yang sudah di luar kepantasan untuk kemampuan membayarnya," katanya. Pertumbuhan ekonomi, lanjutnya, harus diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, karena di sejumlah daerah masih ada yang belum aman untuk ketahanan pangan," katanya. Produk domestik bruto (PDB) nasional dan PDB per kapita saat ini, katanya, memang cukup bagus namun harus dilihat daya beli orang per orang atau per rumah tangga yang menunjukkan masih tingginya angka kemiskinan. Presiden juga yakin pembangunan di Indonesia akan berhasil jika sumber daya yang dipunyai dikelola dengan baik dengan sebesar-besarnya kepentingan rakyat. "Slogan maju, adil dan makmur itu bukan dongeng. Suatu saat itu akan terjadi jika semuanya dikelola dengan benar," katanya. Presiden juga menyampaikan pekerjaan rumah bagi para insinyur untuk membantu pemerintah menyelesaikan sejumlah masalah seperti ketahanan pangan, ketahanan energi, ketahanan air bersih dan pendidikan serta kesehatan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006