Banda Aceh (ANTARA News) - Anggota Komisi IV DPR RI asal Aceh M Ali Yakob menyatakan bahwa potensi sektor pertanian yang dimiliki provinsi tersebut mampu menjadi penyumbang utama terhadap pertumbuhan ekonomi di kawasan itu.

"Aceh punya potensi cukup besar untuk sektor pertanian, namun kemampuan tersebut belum tergarap secara maksimal untuk mendongkrak pendapatan masyarakat yang bekerja di bidang itu," katanya di Banda Aceh, Rabu.

Menurut dia, jumlah masyarakat agraris di Provinsi Aceh setiap tahunnya terjadi penurunan akibat perputaran uang untuk sektor pertanian lebih kecil dibanding sector lainnya.

Ia mencontohkan, perputaran uang selama ini banyak untuk sektor kontruksi dan belanja pemerintah sehingga masyarakat lebih memilih untuk menjadi buruh dibanding menjadi petani.

"Jika bertani pun mereka bukan untuk mendongkrak pendapatan dan produksi tetapi lebih untuk menekan pengeluaran rumah tangga seperti membeli beras," katanya.

Dijelaskannya, dengan potensi sektor pertanian seperti lahan yang tersedia cukup luas dan tanah yang subur menjadikan bidang tersebut sangat mampu menjadi penyumbang utama terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Perlu perhatian serius dari Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota dan keikutsertaan kalangan swasta untuk memanfaatkan potensi ekonomi yang memiliki prospek cukup besar seiring meningkatnya populasi penduduk dunia," kata Politisi Partai democrat itu.

Ia menambahkan, potensi Aceh untuk menjadi lumbung pangan dunia juga terbuka cukup lebar seiring penerapan ASEAN Economic Community (AEC) yang diperkirakan akan memantik produktivitas pertanian yang tinggi di semua provinsi di Indonesia.

"Masyarakat yang tergabung dalam negara-negara peserta AEC tentunya akan memburu produk pangan yang berkualitas tinggi dan terjamin kesehatannya," katanya.

Menurut dia, kesempatan besar tersebut bisa saja tidak bisa dimanfaatkan apabila produktifitas pertanian di Aceh menurun akibar pekerja sektor pertanian berkurang yang berujung pada peningkatan produktivitas dan mutu produksi.

"Jangan sampai suatu saat Aceh justru menjadi pengimpor pangan dari negara-negara yang ikut dalam komunitas ekonomi ASEAN," katanya.

Karena itu ia berharap agar Pemerintah Aceh dapat memprioritaskan pengembangan sektor pertanian dibandingkan sektor lainnya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.

"Penyusunan program strategis pemerintah harus selalu memberikan porsi yang besar untuk pengembangan sector pertanian sehingga upaya meningkatkan produktivitas dan menyejahterakan petani dapat terwujud," demikian anggota DPR Dapil Aceh I itu.(*)

Pewarta: Muhammad Ifdhal
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2014