Jakarta (ANTARA News) - Calon presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto, optimistis dapat menghentikan kebocoran anggaran ke pihak luar jika terpilih sebagai presiden periode 2014-2019.

"Saya yakin itu (kebocoran anggaran) bisa ditutup. Kalau tidak yakin, saya tidak akan maju (jadi capres). Saya percaya bisa," ujar Subianto, saat menghadiri Dialog Politik Nasional oleh Pengurus Pusat Muhammadiyah di Jakarta, Rabu.

Dua mengatakan, Indonesia kehilangan kekayaan negaranya dengan jumlah Rp1.160 triliun setiap tahun, yang disinyalir mengalir ke negara lain akibat orang kaya di Indonesia lebih memilih berinvestasi di luar negeri, sehingga investasi yang ada di Indonesia bersifat semu.

"Anggaran yang seharusnya untuk domestik, malah mengalir keluar. Makanya Indonesia selalu dipandang lemah, tidak bisa bersaing, investasinya bersifat semu, padahal Indonesia kaya sumber daya alam," ujar dia.

Dia mengatakan, dengan dihentikannya kebocoran anggaran tersebut, maka pemerintah bisa melakukan pembangunan lebih baik, misalnya membangun Provinsi Kalimantan yang sarana dan prasaran transportasinya masih kurang memadai.

"Kalau Indonesia punya Rp1.000 triliun satu tahun, berarti bisa untuk membangun jaringan kereta api dan memperbaiki jalan raya seluruh Kalimantan. Kalimantan itu nantinya akan jadi masa depan Indonesia," kata dia.

Menurut Prabowo, kecanggihan teknologi saat ini bisa digunakan sebagai alat untuk menghentikan kebocoran tersebut, namun penggunaannya perlu diperhatikan, karena teknologi merupakan pisau bermata dua.

"Teknologi dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk menutup kebocoran. Namun, teknologi ini adalah pedang bermata dua, salah pakai, maka kena sendiri penggunanya," ujar dia. 

Pewarta: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2014