Medan (ANTARA News) - Tiga orang warga Kelurahan Aek Parombunan, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga, Sumut yang tertimbun tanah longsor adalah pelajar Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Dasar.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sibolga, DT Tamba ketika dihubungi dari Medan, Sabtu, mengatakan, ketiga pelajar tersebut tewas tertimbun tanah longsor di Jalan Sudirman Gang Walet, Kelurahan Aek Parombonan (3/4).

Pelajar yang meninggal dunia itu, menurut dia, Alfi Nasution (15), Hanum (12) dan Dharma (10).Ditemukan tewas dalam kamar dan tertimbun tanah longsor.

"Sedangkan lima penduduk lainnya, yakni Shayrial Nasution (49), Hasan (48), Nurhanifah (45), Safri Tanjung (38) dan Fariem (35) mengalami luka cukup parah dan dibawa ke RSUD Dr Ferdinand Lumbantobing Kota Sibolga untuk mendapat perawatan," ucapnya.

Dia menyebutkan, peristiwa longsor yang mengakibatkan tiga warga Sibolga tewas, dan sebelumnya Kamis malam hujan turun sangat lebat, sehingga empat rumah warga yang berada di bawah bukit tertimbun tanah merah.

Perbukitan yang mengalami longsor tersebut, jelasnya, tepat berada di daerah perbatasan Wilayah Kota Sibolga dengan Kabupaten Tapanuli Tengah.

Bahkan, selama ini perbukitan tersebut sering dikeruk dengan menggunakan alat berat dan diambil tanahnya untuk menimbun rumah, ujarnya.

"Wali kota Sibolga HM Syarfi Hutauruk beserta SKPD telah meninjau lokasi terjadinya tanah longsor yang merengut tiga korban jiwa pelajar," kata Kepala BPBD. (*)

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2014