Jayapura (ANTARA News) - Sebanyak 405 warga negara Indonesia (WNI) yang bermukim di sekitar Provinsi Sandaun, Papua Nugini (PNG), menyalurkan suara untuk pemilihan umum (Pemilu) 2014 melalui sistem kotak jemputan (drop box) dari petugas maupun datang ke tempat pemungutan suara (TPS) di Konsulat RI di Vanimo.

Siaran pers Konsulat RI di Vanimo yang diterima ANTARA News di Jayapura, Senin, mengemukakan bahwa jumlah pemilih yang tercatat di panitia pemilu luar negeri (PPLN) Konsulat RI di Vanimo tercatat 634 orang, dan jumlah WNI yang menyalurkan suaranya pada Sabtu (6/4) sebanyak 405 orang.

Konsulat RI di Vanimo juga menerapkan sistem kotak jemputan (dropbox) yang diantar PPLN sebagai sarana pengambilan suara dari pemilih.

Konsul RI di Vanimo Jahar Gultom mengatakan, pemungutan suara di TPS yang berada di halaman konsulat berlangsung aman, lancar dan tidak terganggu insiden baku tembak di perbatasan RI-PNG.

"Masyarakat yang sebagian besar adalah para pekerja di perusahaan perkayuan milik Malaysia itu nampak antusias mendatangi konsulat, karena selain menyalurkan aspirasinya dengan memilih calon anggota DPR RI, kesempatan itu sekaligus digunakan untuk bersilaturahmi," katanya menambahkan.

Pada Sabtu terjadi baku tembak sekelompok warga di kawasan Skouw, perbatasan RI-PNG, dengan aparat keamanan sehingga pagar perlintasan warga di kedua negara ditutup.

Pihak imigrasi Jayapura untuk sementara waktu memindahkan tempat pelayanan imigrasi (TPI) ke Hamadi, Kota Jayapura, sehingga warga dari kedua negara harus menggunakan transportasi laut yang membutuhkan waktu lebih dari lima jam dan tergantung kondisi cuaca untuk mencapainya.

Sementara itu, perjalanan jalur darat lintas Jayapura-Vanimo dan sebaliknya dapat ditempuh sekira dua setengah jam.
(Tx.E006)

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2014