Kota Gaza (ANTARA News) - Lima warga Palestina, termasuk seorang wanita dan tiga remaja, tewas dan beberapa lain cedera oleh tembakan Israel di Jalur Gaza, Kamis, dalam ofensif besar-besaran yang hampir memasuki bulan keempat. Israel menyatakan, serangannya di Gaza, tempat lebih 200 orang Palestina tewas sejak akhir Juni, bertujuan membebaskan seorang prajuritnya yang ditangkap pejuang Palestina hampir tiga bulan lalu, dan untuk menghentikan serangan-serangan roket gerilyawan. Kekerasan Kamis itu terjadi hanya beberapa jam setelah empat kekuatan besar dunia yang mengupayakan dimulainya lagi perundingan perdamaian yang macet -- Uni Eropa, Rusia, PBB dan AS -- menyuarakan dukungan kuat bagi upaya pemimpin moderat Palestina Mahmud Abbas membentuk pemerintah bersama kelompok garis keras Hamas. Di Gaza utara, tiga orang Palestina tewas dan beberapa lain cedera dalam serangan Israel tidak jauh dari kamp pengungsi Jabaliya, kata petugas medis. "Tiga orang Palestina tewas setelah terluka akibat ledakan dua rudal yang ditembakkan sebuah pesawat Israel di dekat pemakaman di sisi timur kamp pengungsi Jabaliya," kata Mahmud al-Asli, seorang dokter di Rumah Sakit Kamal Adwan. Ia mengidentifikasi korban-korban tewas itu sebagai Ala Dahrouj (14), Abu Rashed (15) dan Mohammed Masaleh (15). Ketiga remaja itu sedang menggembala kambing ketika rudal-rudal itu menghantam, kata sumber-sumber keamanan Palestina. Militer Israel membantah melancarkan serangan udara itu dengan mengatakan, sebuah bom ditembakkan ke arah tiga orang yang sedang mengambil peluncur roket rakitan yang digunakan untuk melancarkan serangan ke kota Sderot, Israel selatan. "Mereka mulai mengambil peluncur itu. Kami menembaki mereka dan mengenai mereka," kata seorang jurubicara. Jabaliya biasanya digunakan oleh pejuang Palestina sebagai tempat untuk melancarkan serangan roket ke Israel selatan karena jalan-jalan sempit di kamp pengungsi itu memungkinkan mereka menghindarkan diri dengan cepat dari tembakan balasan. Gerilyawan menembakkan dua roket rakitan yang dikenal sebagai Qassam ke Israel selatan, Kamis, satu diantaranya merusak sebuah pipa air di Sderot dan yang satu lagi mendarat di daerah terbuka gurun wilayah barat, Negev. Dalam insiden terpisah di Gaza selatan, seorang ibu Palestina yang berusia 35 tahun tewas dan tiga anaknya cedera ketika sebuah bom tank Israel meledak di kawasan Rafah, kata sumber-sumber rumah sakit.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006