Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Lukita Dinarsyah Tuwo menyatakan ada tiga hal penting yang ditekankan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ke III, salah satunya adalah strategi untuk menghindari middle income trap.

"Yang pertama adalah bahwa Indonesia sudah menjadi middle income country atau level bawah, sehingga pembangunan kita harus siapa untuk hal ini," kata Lukita dalam diskusi di Gedung Bappenas Jakarta, Selasa.

Artinya pembangunan Indonesia ke depan harus menyiapkan landasan untuk menghindari middle income trap.

Apalagi hal ini didukung dengan adanya peluang bonus demografi yang akan dialami Indonesia pada periode 2025-2030, di mana proporsi penduduk non-produktif lebih rendah dibandingkan dengan penduduk yang produktif.

Lebih lanjut Lukita memaparkan bahwa bonus demografi ini dapat dijadikan sebagai peluang untuk meningkatkan produktifitas penduduk demi meningkatkan ekonomi Indonesia.

"Pembangunan harus menyiapkan ini agar ini menjadi peluang untuk meningkatkan ekonomi Indonesia, bukan menjadikannya sebagai beban," kata Lukita.

Selain itu dukungan pemerintah dan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan tentu akan menghindari Indonesia dari middle income trap, pungkas Lukita. (M048)

Pewarta: Maria Rosari
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2014