Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ), Jumat pagi, dibuka melemah 0,43 persen mengikuti turunnya hampir seluruh harga saham di bursa regional. "Penguatan indeks yang sangat signifikan yang terjadi pada penutupan perdagangan kemarin diperkirakan tidak akan berlanjut hari ini. Indeks diprediksi bergerak datar dengan kecenderungan melemah menyusul pelemahan indeks di seluruh bursa regional," kata Analis Riset dari PT Paramitra Alfa Sekuritas dalam Fokus Pagi. Menurut dia, penurunan ini juga dipengaruhi oleh bayangan `profit taking` (aksi ambil untung) karena kenaikan yang tinggi kemarin dan menghadapi libur akhir pekan. Selain itu, lanjutnya, sentimen negatif dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga mempengaruhi indeks. Pada Jumat pagi posisi rupiah berada di Rp9.180 per dolar AS, turun dari penutupan sebelumnya yang berada pada posisi Rp9.165 per dolar AS. Sebenarnya sentiman dalam negeri masih memungkinkan indeks kembali mengalami penguatan karena semakin membaiknya makro ekonomi Indonesia. Selain itu harapan terhadap berlanjutnya penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI-rate) kembali menguat setelah `The Fed` mempertahankan suku bunganya pada kisaran 5,25 persen. Tidak naiknya suku bunga The Fed akan membuka ruang yang lebar terhadap penurunan BI-rate. Apalagi Gubernur BI Burhanuddin Abdullah telah menyatakan, Kamis kemarin, jika inflasi pada September ini terkendali, maka pihaknya akan kembali menurunkan BI-rate. Pada menit pertama perdagangan, IHSG dibuka turun 6,541 poin menjadi 1.500,824 dan Indeks LQ45 melemah 1,805 poin atau 0,54 persen di level 332,305. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006