Sana`a (ANTARA News) - Hingga Kamis (21/9) malam waktu setempat, hasil sementara pemilihan Presiden di Yaman masih simpang siur namun semua pihak mengakui keunggulan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh. Pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Yaman menyatakan Saleh, yang telah berkuasa sejak 28 tahun lalu, unggul dengan meraih sebanyak 80 persen suara sementara pesaing utamanya Faisal bin Shamlan dari kaolisi oposisi yang tergabung dalam Forum Bersama diperkirakan memperoleh 20 persen suara. Pihak oposisi sendiri mengakui bahwa Saleh unggul namun tidak semutlak yang diakui KPU. Versi oposisi menyebutkan Saleh unggul dengan 60-70 persen suara atas pesaing utamanya bin Shamlan --yang meraih sekitar 31 persen suara pemilih. Simpang-siurnya pengumuman persentase perolehan suara antara KPU dan versi oposisi itu dikhawatirkan akan memancing ketegangan sementara penghitungan suara masih terus berangsung di seluruh daerah negeri itu. Bagi oposisi sendiri meskipun mengakui Saleh akan kembali berkuasa untuk tujuh tahun mendatang, namun mereka tidak menerima kekalahan telak mengingat persaingan serius sudah tampak sejak kampanye berlangsung. Sesuai janji KPU sebelumnya, hasil terakhir pemilihan presiden secara langsung yang kedua dilaksanakan di negeri Ratu Sheba itu akan diumumkan 72 jam setelah penutupan tempat pemungutan suara. Jumlah pemilih negeri di ujung tenggara Jazirah Arab tersebut sebanyak sembilan juta dari 21 juta jiwa total penduduknya. Sekitar 5,3 juta orang melaksanakan hak pilih mereka pada pemilihan Rabu (20/9) lalu. Saleh, yang telah berkuasa sejak 1978, telah berhasil membawa Yaman menuju situasi social potik yang stabil, setelah sebelumnya selalu terjadi pergolakan di kalangan elit politik. Pada pemilihan pertama 1999, Presiden Yaman tersebut meraih suara mutlak sekitar 93 persen suara, AFP melaporkan.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006