Temanggung (ANTARA News) - Tiga mahasiswa Akademi Perawatan Ngesti Waluyo Parakan, Temanggung, Jawa Tengah, terseret banjir saat mancing di Sungai Galeh Temanggung.

Tiga mahasiswa tersebut, yakni Arnaldo (19) asal Lampung, Dimas (21) asal Lumajang, dan Enrico asal Situbondo.

Dua dari tiga korban tersebut, yakni Arnaldo dan Dimas bisa menyelamatkan diri, sedangkan Enriko hanyut terbawa arus sungai.

Arnaldo mengatakan bahwa dirinya dan dua temannya mulai mancing sekitar pukul 13.00 WIB dan pada pukul 13.30 WIB banjir datang, padahal di lokasi mancing tidak hujan.

"Saat kami sedang mancing, tiba-tiba banjir datang. Saya bisa berpegangan di bawah tebing, sedangkan Dimas dan Enrico terbawa arus," katanya.

Ia mengatakan bahwa Dimas sempat terbawa arus sekitar 150 meter dari lokasi mancing, kemudian dia bisa menepi.

Dimas yang masih trauma, kini menjalani perawatan di RSK Ngesti Waluyo Parakan.

Tim SAR Kabupaten Temanggung bersama aparat kepolisian kini menyusuri Sungai Galeh untuk mencari korban yang hanyut.

Kapolsek Parakan AKP Roeslam mengatakan, "Karena sungai masih banjir, pencarian korban dilakukan dengan menyusuri dari atas sungai."

"Kondisi tidak memungkinkan untuk mencari korban di dalam sungai karena arus deras," katanya.

Ia mengatakan bahwa pencarian difokuskan dari Jembatan Parakan hingga pintu air di Bulu sepanjang 2 kilometer.

Roeslam menuturkan, "Jika sampai pukul 17.30 WIB korban belum ditemukan, pencarian akan dihentikan dan akan dilanjutkan pada hari Minggu (13/4) pagi."

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2014