Jakarta (ANTARA News) - Wasekjen Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyatakan, ada kemungkinan Golkar meninjau ulang posisinya sebagai partai pendukung pemerintah setelah menilai kinerja pemerintahan dan kabinetnya ternyata selama ini kurang memuaskan. Kepada pers di Jakarta, Sabtu, Priyo yang juga anggota F-PG DPR itu mengemukakan bahwa keputusan atas wacana yang saat ini berkembang di DPP PG tersebut baru akan diputuskan dalam Munas yang berlangsung setelah Lebaran nanti. "Melihat kinerja pemerintahan dan kabinet akhir-akhir ini, ada wacana kemungkinan Golkar mengevaluasi dukungan politik kepada pemerintah," katanya. Namun, ia menambahkan, seberapa pun besar kekecewaan Golkar kepada pemerintahan, sikap partai berlambang beringin itu tidak akan seperti PDIP yang mengambil posisi sebagai oposisi pemerintah. Hal tersebut dikarenakan Jusuf Kalla sebagai Ketua Umum PG juga menjabat wakil presiden yang ikut mengendalikan jalannya pemerintahan. Selama ini, kata Priyo, Golkar telah banyak berperan sebagai bumper pemerintahan atas sejumlah kebijakannya yang tidak populis, seperti kenaikkan harga BBM atau impor beras. "Ke depan kami tidak akan otomatis demikian karena kita lihat kinerja dan sikap-sikap presiden sendiri yang mulai kami pertanyakan tentang efektivitasnya dan perlakuan pemerintahan kepada partai kami," katanya. Sementara itu, pengamat politik dari CSIS Indra Piliang berpendapat bahwa Golkar sangat mungkin melakukan evaluasi peran dan dukungannya kepada pemerintah, baik lewat munas atau forum apapun sesuai keinginan partai itu. Tapi yang jelas, katanya, faksi-faksi di dalam tubuh Golkar sendiri yang akan bertarung jika mereka saling bertemu dan merumuskan sikap Golkar terhadap pemerintah. "Kalaupun Golkar meninjau ulang posisinya, minimal mereka akan menerapkan politik buang muka agar Yudhoyono terus memberikan konsesi kepada Golkar," katanya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006