Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mempersiapkan 6-10 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melakukan privatisasi pada 2007. "Kita sudah mempersiapkan. Tinggal menunggu peraturan presiden tentang pembentukan Tim Privatisasi," kata Sekretaris Meneg BUMN Said Didu, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin. Ia menjelaskan, privatisasi saham BUMN akan dilakukan selain melalui penawaran saham perdana (IPO), juga dengan penawaran saham terbatas (right issue). "Dengan terbentuknya Komite Tim Privatisasi banyak hal yang bisa dilakukan. Tim ini akan memberikan persetujuan terhadap penjualan saham pemerintah di BUMN," katanya. Menurut Said, sejumlah BUMN yang secara teknis siap diprivatisasi adalah Jasa Marga, Indonesia Power, Wijaya Karya, dan Bank Tabungan Negara. "Banyak juga, termasuk BNI yang akan menambah penjualan jumlah sahamnya di pasar modal," katanya. Said mengutarakan, yang penting dari hasil privatisasi itu nantinya tidak lagi digunakan untuk menutup APBN, tetapi untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang masuk dalam daftar privatisasi. "Tentu, harus dilihat kondisinya. Kalau pasar ketika itu bagus ya akan kita lepas," katanya. Pemerintah menargetkan perolehan privatisasi pada 2007 sebesar Rp3,3 triliun, naik dari target privatisasi 2006 sebesar Rp3 triliun. Sebelumnya, Meneg BUMN Sugiharto mengatakan, target privatisasi 2007 tidak akan sulit dipenuhi. "Saya kira akan tercapai. Prospek BUMN yang menjadi target privatisasi juga cukup banyak," kata Sugiharto. Ia mengutarakan, saat ini terdapat 138 BUMN yang sebagian besar kinerja keuangannya dari ke hari makin membaik. "Saya kira dengan adanya target indikatif yang ditetapkan pemerintah itu, tidak ada alasan privatisasi tidak bisa dicapai. Sesuai arahan Presiden dan amanat Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 mengenai BUMN, privatisasi juga untuk kepentingan perusahaan," katanya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006